Jangan
Main-Main Dengan G-SPOT Anda!! (Bagian ke-2)
Oleh
: MTA
Kepercayaan
diri dan keraguan diri. Adalah dua posisi dimana setiap manusia, seolah bandul
yang berayun dari sisi yang satu ke sisi yang lain. Terus berayun. Kadang kita
begitu TINGGI dalam kepercayaan diri, tak terkalahkan. Namun kadang berada
dalam posisi te-RENDAH dalam keraguan diri. Di posisi itu, bahkan cacing tanah
lebih bisa menengadahkan kepala dibanding kita. Lalu dimanakah posisi ideal
bandul itu?
Orang
mengenal dengan sebutan bakat, passion atau TALENTA. Sesuatu keistimewaan yang
seseorang bawa sejak ia lahir. Saya lebih suka mengistilahkannya dengan :
God-Spot.
Mengapa
"God-Spot"? Karena saya menganggap pada titik itulah kita begitu
"merasa mirip" dengan TUHAN.
Faktanya,
God-Spot adalah titik dimana kekuatan terdahsyat Anda berada. Kekuatan yang
super, yang telah ditanamkan oleh Sang Pencipta ketika kita diutus kedalam
dunia ini.
God-Spot
adalah pondasi, dimana seharusnya kita mendirikan bangunan karir, bisnis dan
kehidupan kita.
Titik,
dimana kehidupan seseorang bukan hanya sekedar dalam posisi
"bertahan" (untuk diri sendiri) namun berevolusi menjadi
"bermanfaat" (bagi orang lain), kemudian "memuliakan" (Sang
Pencipta), dengan keseluruhan "kepuasannya".
Ia
mengantarkan Anda kepada pengenalan yang lebih terhadap Pencipta Anda. Anda
akan menyadari bahwa sebenarnya KECAKAPAN ILAHI "telah" mengalir
dalam darah Anda.
Sayangnya
titik itu masih berstatus "potensial" belaka sebelum ditemukan,
kemudian diasah lalu dikembangkan. Karena status itulah, untuk mencapainya
diperlukan proses dan kesediaan menanggung resiko.
God-Spot
tidak menjamin perjalanan menggapai kesuksesan itu tanpa hambatan, God-Spot
menjamin perjalanan itu akan mengasyikkan.
Bukan
hanya karena Anda telah dipersejatai secara unik dan spesial, namun juga karena
God-Spot adalah JAMINAN, bahwa Anda "tidak akan pernah" berjalan
sendirian dalam perjalanan itu. Anda dalam pengawalan Ilahi.
God-Spot
kerap kali menjadi sebuah batu ujian keimanan seseorang.
Mungkin
karena itulah, sebagian orang menyerah takluk, lalu memilih untuk selalu
ketar-ketir, dijajah oleh tuntutan hidup. Mereka kemudian mengubur dalam-dalam
"sayap-sayap" mereka, atas nama : tuntutan hidup, nalar dan rasa
takut. Padahal, sebagai orang-orang yang mengaku beragama, kita percaya sumber
dari segala rejeki itu berada hanya di tangan TUHAN.
Di
dalam ruang-ruang ibadah, DIA kita akui sebagai
pemilik seluruh kehidupan, namun sayang, dalam kehidupan praktis, dunia pekerjaan yang melibatkan uang, serta
urusan perut, kerap kali kita "menyangkal" eksistensi-NYA. Padahal,
diakui atau tidak, TUHAN adalah penguasa
tunggal di dunia bisnis. IA absolute menentukan, siapa yang kaya, siapa yang
tetap miskin.
Seperti
kata Raja Sulaiman yang bijaksana : "Berkat TUHANlah yang menjadikan
kaya,susah payah tidak akan menambahinya."
Tidak
ada cara "termanis", "terindah", "ternikmat"
merasakan rejeki dari TUHAN..kecuali lewat talenta Anda. Baik kesuksesan dan
kepuasan hidup, semuanya Anda dapatkan. Itu sebenarnya hidup yang dirancang
TUHAN untuk setiap kita.
Pertanyaan
selanjutnya adalah...Bagaimana cara mengetahui God-Spot pada diri kita. Temukan
"kesaktian ilahi" dalam diri Anda. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar