Rabu, 18 April 2012

Masih Bisa Orgasme ?


“Kamu itu harus bersyukur..masih bisa ngerasain orgasme!”, bisik-bisik seorang wanita separuh baya pada seorang wanita muda. Adegan bisik-bisik itu mirip banget dengan adegan gosip di sinetron-sinetron. Pemerannya ibu-ibu pejabat (kaum sosialite) yang sedang arisan, lokasi setting : rumah mewah dengan hidangan dan perhiasan dagangan di atas meja. Kerap kali dialog itu dimulai dengan kalimat “Sssttt.. Jeng..tau gak..?”.

Celakanya, walaupun niat hati berbisik-bisik, namun pada saat mengucapkan kata ‘orgasme’ tekanannya sedemikian sehingga beberapa orang menoleh kearah mereka. Kontan ini membuat membuat wajah si wanita muda memerah.

“Mamaa apaan siiiyy..!”, pekiknya tertahan sambil mencubit wanita yang dipanggilnya ‘Mama’ lalu segera menutup wajah yang pastilah memanas karena malu.

Namun sang mama tampak tidak peduli, sambil membalas tatapan sekitar dengan senyum dan anggukan singkat, ia meneruskan bisik-bisiknya.

Insiden diatas memang menggelikan, terutama jika kebetulan saat itu anda berada disekitar mereka berdua..

Pikiranku segera saja melayang, semasa aku aku masih kuliah di Depok sana. Tepatnya, ke seorang teman kosan-ku dulu yang bernama Jahmi. (Ia sama sekali tidak ada hubungan dengan orgasme). Dengan melihat sekilas bentuk kepala dan jidatnya, siapapun akan sepakat bahwa Jahmi adalah orang yang cerdas. Dan memang demikianlah adanya. Waktu itu kami bercakap-cakap ngawur di sebuah kosan cewek (hehehe). Topiknya ngawur juga..dari ekonom Sri Mulyani hingga calon istri.

“Mengapa kau tidak berpacaran dengan calon dokter?”, tanyaku iseng.

“Alamak! Tidaklah..”, ujarnya dengan logat daerah yang kental

“Kenapa?”, tanyaku penasarn.

“Pikiran mereka terlalu bersih..”, ujar Jahmi serius,”mana nikmat pacaran atau bersitrikan mereka. Apa-apa ilmiah, aku kuatir tak bisa men-trigger mereka nantinya”

Akupun tertawa terbahak-bahak mendengar penjelasan Jahmi.

Terus..apa hubungannya dengan orgasme???!! Oh ada dong..

Atas nama ‘pikiran bersih’.. aku pun memutuskan untuk mengambil pendekatan yang dialergi oleh sahabatku diatas.

Kalo dipikir-pikir, kalimat bisik-bisik sang mama ada benarnya..orgasme adalah sebuah kenikmatan yang harus disyukuri. Namun sangat jarang orang bersyukur karena orgasme...! (tentu dilandasi hubungan suami-istri yang resmi)

Aku jadi terprovokasi untuk mendata..apa-apa saja sih yang simple namun jarang kita syukuri.

  • Buang air besar dengan lancar
  • Buang air kecil dengan merinding disco
  • Buang angin dengan tenang (tanpa ada yang tahu)
  • Bernafas (sepuas-puasnya)
  • Punya rambut (dan membiarkannya jadi gondrong)
  • Bertubuh lengkap (apalagi kalo banyak yang bilang : sexy)
  • Punya wajah (apalagi kalo banyak yang bilang ganteng atau cantik)
  • Bisa melihat, bisa mencium, bisa berbicara
  • Punya rumah, pekerjaan...
  • Punya keluarga
  • Punya teman
  • Punya tabungan, mobil, rumah, harta (walaupun belum banyak)
  • Eh listnya kok jadi tambah banyak..

Karena kalo dipikir-pikir gak semua orang memiliki hal-hal tersebut.

Contoh sederhana...temanku si Andri yang sempat punya penyakit kencing batu. Andri hampir pasti akan menangis pada saat pipis di toilet. Ekspresinya amat sangat mengenaskan. (kok tahu?) Oh iya bagi para cewek yang tidak pernah memasuki toilet cowok, tempat pipis kami –kaum laki-laki- sedikit unik, bentuknya berupa pispot yang berdampingan, berjejer-jejer. Cukup nyaman untuk dipipisi walaupun sambil ngobrol santai. (tapi gak bisa saling ngelirik!)

Contoh ke-2 : bernafas sepuasnya. Ini kami sadari ketika kami membesuk seorang ibu yang memang dalam keadaan sakit parah yang bernafaspun harus dibantu oleh alat pernafasan dan tabung oksigen.

Next..

Pada saat mengunjungi korban Gunung Merapi, dalam suasana gerimis menjelang hari gelap, aku dan rombongan sempat bertemu seorang ibu, yang mengais puing-puing rumahnya. Menyempatkan diri untuk turun dari mobil, untuk bersimpati, akupun mendengar bahwa suami dan anak-anaknya telah tewas karena angin panas Merapi. Mendengar cerita itu aku segera menoleh kearah mobil yang parkir tidak jauh dari sana. Didalamnya ada keluarga dan family yang aku cintai. Oh my God..!

Digabung menjadi satu rasa syukur konon bukan hanya menyegarkan jiwa, namun juga memicu campur tangan ilahi untuk menyempurnakan apa yang telah IA berikan kepada kita. Gak percaya? Monggo dicoba..(gratis ini).

Menutup tulisan orgasme ini..ada sebuah pengalaman unik dari penulis The Power of Positive Thinking, (alm)Dr. Norman Vincent Peale. Seorang bisnisman mendatanginya karena sedang frustasi berat dan nyaris bunuh diri.

“Semua sudah hancur! Saya sudah habis!!”, teriaknya ketika pertama kali bertemu sang psikiater.

Oleh Dr. Peale ia segera diberi pena dan secarik kertas. Dan therapy sederhanapun berlangsung...

“Coba tulis diatas kertas apa-apa yang masih Anda miliki..” (demikian pertanyaan nya)

Semula bisnisman menolak, apa-apaan sih? Kenapa tidak langsung di NLP? Atau keluarkan bandul dan kain hitam penutup mata itu..mengapa hanya kertas dan pena?? Akan tetapi, karena berharap bertemu jalan keluar, toh akhirnya ia menurut juga. Agak susah memulai sang bisnisman tampak berpikir demikian keras..

“Saya bantu”, ujar Dr. Peale enteng. “Anda cacat?”, tanyanya pula.

“Cacat?!”, sergah bisnisman,”Saya kira Dokter bisa melihatnya sendiri..saya normal!!”

“ok..no.1 Anda tidak cacat”, kata Dr. Peale sambil tersenyum.

Singkat cerita..proses itu berlangsung cukup lama dan list yang dihasilkan cukup panjang.. beberapa item sebagai berikut

  1. Tidak cacat
  2. IQ diatas rata-rata
  3. Pendidikan Sarjana
  4. Masih memiliki rumah
  5. Masih memiliki mobil
  6. Memiliki istri yang setia dan anak-anak yang lucu
  7. Memiliki keluarga yang baik
  8. Memiliki banyak sahabat
  9. Masih memiliki nama baik
  10. ...dsb..dst

Akhirnya sang bisnisman sadar bahwa ternyata keadaan tidak ‘sehancur’ dan ‘sehabis’ yang ia pikir...

Ternyata, dibeberapa hal...bersyukur juga membuat kita sadar..keadaan ternyata tidak seburuk yang kita pikir. Bisa dipahami, karena seringkali masalah mengocok-ngocok pikiran kita, sehingga menghasilkan busa-busa yang membumbung tinggi sehingga kita merasa sudah habis tenggelam!

Nah, mari kita coba keajaiban bersyukur..ambil kertas dan pena..kita akan mendata berkat-berkat atau nikmat-nikmat yang telah TUHAN berikan kepada kita. Bagi yang sudah berumah tangga...supaya lebih seru..mari kita awali item listdown kita yang pertama dan No. 1...dengan : “Masih bisa merasakan orgasme!” (*)

5 komentar: