Selasa, 23 November 2010

Indrawan Nugroho : Creativity Absolutely Matters !!!

Oleh Made Teddy Artiana, S. Kom


Ketika mendapat kesempatan untuk mengunjungi Macau, dalam sebuah perjalanan berantai Hongkong-Macau-Shenzhen, aku dan istri menyempatkan diri untuk singgah dibeberapa kasino besar disana. Salah satunya, City of Dreams. Sama sekali tidak bermaksud untuk berjudi, karena selain tidak paham, agama melarang segala bentuk perjudian. Lebih kepada rasa ingin tahu, seperti apa sih suasana sebuah kasino, itu yang pertama. Yang kedua, membandingkan suasana kasino-kasino disana. Survey menunjukkan, ada hal yang unik dan berkesan yang hanya kami di City of Dreams. Tidak seperti Venetian, Grand Lisboa dan saudara sepupu mereka lainnya, City of Dreams punya sebuah pertunjukkan unik. Animasi mermaid (putri duyung). Dua orang putri duyung (manusia dengan tubuh setengah ikan) melenggak-lenggok cantik, menggoda para pengunjung. Walaupun hanya animasi, namun ukuran fisik dan gerakan keduanya memang begitu mirip dengan manusia layaknya. Saking menariknya, pertunjukkan ini jadi agak susah untuk diabaikan begitu saja. Ide yang sangat kreatif, tidak hanya untuk mencuri perhatian pengunjung, melainkan juga menciptakan ‘sesuatu yang lain’ untuk kemudian ‘menular’ lewat cerita kepada orang lain. The power of Word of Mouth.

Itu juga hal yang terlintas dipikiranku ketika untuk kesekian kalinya, ikut menjadi saksi bagaimana ide kreatif seorang Indrawan Nugroho mewujud nyata. Mas Indra –begitu ia disapa- adalah salah satu pentolan www.kubik.co.id yang memang terbilang aktif menuangkan karya-karyanya kedalam sebuah produk Inter-train-ment menarik bertajuk sama dengan judul bukunya : DNA Sukses Mulia. Sebuah tayangan dengan konsep “luar biasa” yang tidak saja menghibur, namun juga memotivasi para pesertanya demi meraih kehidupan terbaik mereka.

Bagaikan Doraemon dengan kantung ajaib, seorang Indrawan Nugroho seolah tidak pernah kekurangan ide dalam mengembangkan karya dan kerjanya. Sebagai sebuah produk, Mas Indra seolah tidak pernah berhenti mengingatkan khalayak bahwa DNA Sukses Mulia, jelas berbeda.

Ini tentu saja tidak mudah. Kreatifitas, tekad bulat dan kerja keras adalah mesin-mesin produksinya. Sementara otak, keringat, air mata dan doa yang tiada putus, adalah bahan-bahan penyusunnya.

Meminjam istilah suhu para creative junkies di Indonesia, Bang Yoris Sebastian, dalam sebuah buku bercover unik, Oh My Goodness, buku pintar seorang Creative Junkies, yaitu : thinking out of the bos, execute inside the box. Ide-ide ‘nyeleneh’ seorang Indrawan Nugroho bukan hanya baru di dunia permotivasian, tapi justru disinilah angin segar berhembus. Sehingga seminar-seminar motivasi, tidak lagi seragam dan mulai menjenuhkan, saking banyaknya produk serupa. Terobosan dahsyat.

Sebagai orang muda yang juga berkiprah di dunia kreatif, baik photography, tulis-menulis maupun event organizer (Seven Doors : creativity matters !) yang selalu harus menjadi gudang ide-ide kreatif, aku pribadi menganggap ini sangat membanggakan.

Bandingkan dengan orang-orang muda kita saat ini. Diberbagai tayangan televisi kerap kali kita melihat betapa generasi muda kita, menghabiskan energi muda mereka dalam sebuah aksi-aksi yang tidak seharusnya. Misalnya saja, konflik-konflik kekerasan yang seharusnya tidak perlu terjadi : bakar kampus, merusak sekolah, tawuran dsb. Menyaksikan pula betapa bejibun jumlah pemuda yang terbius sedemikian rupa dengan gaya hidup, lalu berangan-angan jadi seleb : banyak uang, gaya, foya-foya, ngobat dan seks bebas. “Ngimpi !!!”, timpal Jin Jawa dalam sebuah iklan produk di televisi. Belum lagi mentalitas cengeng, yang begitu mudah kita temui dikalangan pemuda. Mudah menyerah oleh tekanan hidup, cepat bilang : “mentok”, “BeTe” dll dan ujung-ujungnya : bunuh diri di mall. Salah arah, atau lebih tepatnya sama sekali tanpa arah. Jadi brondong hangus tak berguna !!

Ini juga membuatku berkaca, tentang kontribusi apa yang telah aku sumbangkan –lewat energi muda yang ada pada diriku, secara langsung atau tidak langsung- kepada manusia lain, sehingga berdampak membuat kehidupan menjadi lebih mulia. Jangan-jangan selama ini aku hanya sibuk memikirkan diriku sendiri, hidupku sendiri dalam skala-skala kecil penuh ketakutan dan kepicikan. Sehingga, jangankan sesama diujung-ujung bumi sana, bahkan orang-orang sekitarkupun tidak merasakan jika aku ini sebenarnya masih ada dan ‘hidup’ di dunia.

Maju terus Mas Indra ! Lanjutkan kontribusi nyata Anda bagi kehidupan. Jangan pernah berhenti menginspirasi tentang bagaimana seharusnya seorang muda, mengarahkan otak-otak mereka yang paling cerdas, serta energi yang menyala-nyala untuk sebuah kehidupan yang bermanfaat bagi masyarakat, agama dan bangsa mereka. Sejauh ini kehidupan masih mengisyaratkan : bahwasannya TUHAN mencatat setiap tetesan usaha dalam kebaikan yang kita kerjakan. Sekecil apapun itu, tiada pernah yang sia-sia. Karena IA tidak akan pernah membiarkan diri-Nya berhutang pada manusia. Entah itu keburukan, apalagi sebuah kebaikan. (*)

Senin, 15 November 2010

Resep Hidup dari Sekolah Taman Kanak-Kanak


Resep Hidup dari Sekolah Taman Kanak-Kanak
oleh Made Teddy Artiana, S. Kom


Inilah yang biasa kami kerjakan pada hari Selasa, Kamis, Sabtu pagi : bangun awal, menuju lokasi jogging track kami dan berolah raga. Tetapi hari ini ada yang sedikit berbeda. Sehabis erobik, kami mampir ke tukang bubur langganan di daerah Halim sana. Nyabu alias nyarap bubur, sambil duduk-duduk di dalam areal Taman Kanak-Kanak Angkasa 5 Halim. TKA 5 kali ini tampak agak meriah. Ada foto-foto terpajang disana-sini, rupanya mereka baru saja mengadakan sebuah kegiatan seru. Yang tak kalah menarik, 4 gantungan kalimat dalam bahasa Inggris dan Indonesia yang diletakkan berjajar agak tinggi di lorong sekolah. Kalimat-kalimat itu adalah :

“Cleanliness is the part of faith”
“Discipline is the early of success”
“No day without any achievement”
“Pray, play and study is my day activity”

Mari kita perhatikan bersama-sama. Yang pertama, Kebersihan adalah bagian dari iman. Slogan klise yang agak sering kita dengar. Bisa jadi yang dimaksud tidak hanya kebersihan, namun dampak lebih jauh dari sebuah kebersihan, yaitu kesehatan. Ini penting karena betapapun suksesnya kita, jika tidak sehat. Hidup pastilah tidak dapat kita nikmati sepenuhnya.

Lalu, kedisplinan adalah permulaan dari kesuksesan. James Gwee mengatakannya sedikit berbeda : discipline is the bridge between your dream and success. Banyak orang terbuai dengan cita-cita dan kesuksesan, dan melupakan bahwa untuk meraih semua itu besar kemungkinan diperlukan sesuatu bernama : disiplin. Tidak selalu berupa kerja keras, tetapi paling tidak sebuah disiplin untuk menjaga kesuburan mimpi kita agar tidak lenyap oleh fakta sementara.

Kemudian, achievement atau pencapaian. Ini berbicara tentang standar hidup. Pencapaian yang seharusnya tidak boleh dikompromikan, namun tetap harus fleksibel. Setiap hari haruslah berguna.

Dan yang terakhir yang paling menarik. Berdoa, bermain dan belajar adalah aktivitas keseharian kami. Ini sebuah nasehat sangat bijaksana bagi kita, orang dewasa (tua) yang seringkali terlalu serius dengan hidup ini. Kita lupa untuk memberi makan roh/spirit kita dengan menjalin hubungan dengan Sang Pemilik Hidup, TUHAN lewat berdoa. Kemudian tak sempat lagi meluangkan waktu untuk menikmati indahnya hidup lewat permainan (hiburan) yang merupakan makanan bagi jiwa. Dan terakhir lupa bahwa setua apapun kita, yang namanya manusia, sampai kapanpun juga harus tetap b-e-l-a-j-a-r.

Terus..bagaimana dengan bekerja ? Apakah kita tidak perlu bekerja ? rasanya beerja yang benar seharusnya mengandung ketiga unsur diatas : berdoa, bermain dan belajar. Ini sangat kontras dengan yang dijalani oleh sebagian besar dari kita sekarang : Kerja, kerja dan kerja !!! (*)


Selasa, 09 November 2010

Wajah “Angker” Milik TUHAN

oleh : Made Teddy Artiana, S. Kom



“Itu kakak saya..!!”, teriak lelaki itu histeris, “Ya itu ..kakak saya ! Kakak saya..Ya Allah.. tolong dikasih nama ya Pak !”
Sang Adik mencari kakaknya yang akhirnya ditemukan putih kaku dalam reruntuhan rumah dan mobil bercampur pepohonan.

Ini baru sebuah episode kecil dari bencana yang menimpa Wasior, Merapi dan Mentawai. Menguras air mata. Menyesakkan dada. Meninggalkan pertanyaan besar dalam jiwa.

Penderitaan, musibah dan kehilangan bisa jadi membuat wajah TUHAN yang selama ini dielu-elukan penuh kasih itu tampak demikian angker. Bagaimana mungkin Yang Maha Kasih berbuat sedemikian ? atau mengijinkan hal semengerikan itu terjadi ?

Agama-agama seringkali mempromosikan TUHAN sebagai : Yang Maha Kasih, Maha Sabar, Maha Pemulia manusia. Namun lihatlah..bagaimana manusia-manusia ditemukan tewas memilukan–nyaris bukan sebagai manusia-tergeletak dipinggir jalan terhempas gelombang 12 m. Jika itu kurang mengenaskan, perhatikan bagaimana mudahnya menyaksikan manusia hangus tertimbun lumpur bercampur pepohonan, tidak jauh dari ternaknya meregang nyawa.

Sepertinya ada yang salah dari semua ini. Apakah material-material promosi itu bohong belaka. Atau hanya tipuan agama-agama untuk menarik pengikut ? Karena kini kita semua menyaksikan sebuah kenyataan yang berbeda.

Tangan Yang Maha Kuat itu menunjuk kearah laut, maka gelombangnyapun bangkit dan menghempaskan ratusan orang lebih disebuah pulau.
Hembusan nafas Yang Maha Kuasa itupun membuat gunung yang selama ini tenang jadi bergejolak tak terprediksi membunuh dan membumihanguskan apa saja yang ditemuinya dibawah sana.
Sang Maha Esa melirik kearah langit, lalu membebaskan air yang selama ini bersembunyi di cakrawala turun selebat-lebatnya ke bumi, mengamuk dan melanda daerah manapun yang dikehendakinya.

Satu sisi manusia diposisikan mulia, tetapi dilain tempat dibunuh seenaknya oleh bencana, tak perduli air mata, rasa kemanusian apalagi jalinan kasih antar manusia. Yang harus dibinasakan, binasa. Ini sangat mengerikan.

Jika selama ini, promosi yang sampai dipangkuan kita hanya : Wajah TUHAN Yang Maha Kasih, berarti kita telah salah mencomot brosur atau besar kemungkinan bertemu marketing (baca : tokoh agama) yang tidak jujur.

Karena suka tidak suka, inilah dua wajah TUHAN yang lain, yang sering sekali kita lupakan.

Kekuasaan.
Dialah yang memiliki kuasa dan kepemilikan segalanya. Langit, bumi, laut, hutan, gunung, air, udara dan seluruh hewan didalamnya. Sebuah peringatan besar untuk mereka yang tidak menghormati alam.
Tidak hanya itu, harta, jabatan, pangkat, orang-orang terdekat, bahkan nyawa kita, adalah milik-Nya. Dia memberikan, Dia juga yang mengambilnya. Kapanpun itu : tidak ada yang salah. Inipun menyadarkan kita akan ke-posesif-an kita yang seringkali berlebihan akan segala sesuatu yang sementara ini berada disekitar kita. Kita adalah sementara, sekarang ada, dua-tiga jam lagi belum tentu ada.

Kesucian.
Hal yang satu ini juga sering kita lupakan. Standard TUHAN berbeda dari sebagian besar manusia. Jika syarat agar diterima dalam pergaulan manusia adalah kebaikan (kefelsiblean kita dalam menerima apapun), maka syarat agar kita dikasihi TUHAN adalah kesucian. Suci, dan bukan hanya baik. Bagi TUHAN kebaikan belaka, tanpa kesucian adalah penghinaan bagi kekudusan Nya.

Semoga TUHAN tidak lagi memakai bencana hanya untuk mengingatkan kita, para manusia yang mudah lupa. Semoga TUHAN menganugerahi kita kemampuan untuk hidup diatas standar Beliau. Karena jika tidak, siapakah gerangan yang akan tersisa dan selamat ???
"Suruhlah terang dan kesetiaan Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan tempat kediaman-Mu"
(*)