Senin, 15 November 2010

Resep Hidup dari Sekolah Taman Kanak-Kanak


Resep Hidup dari Sekolah Taman Kanak-Kanak
oleh Made Teddy Artiana, S. Kom


Inilah yang biasa kami kerjakan pada hari Selasa, Kamis, Sabtu pagi : bangun awal, menuju lokasi jogging track kami dan berolah raga. Tetapi hari ini ada yang sedikit berbeda. Sehabis erobik, kami mampir ke tukang bubur langganan di daerah Halim sana. Nyabu alias nyarap bubur, sambil duduk-duduk di dalam areal Taman Kanak-Kanak Angkasa 5 Halim. TKA 5 kali ini tampak agak meriah. Ada foto-foto terpajang disana-sini, rupanya mereka baru saja mengadakan sebuah kegiatan seru. Yang tak kalah menarik, 4 gantungan kalimat dalam bahasa Inggris dan Indonesia yang diletakkan berjajar agak tinggi di lorong sekolah. Kalimat-kalimat itu adalah :

“Cleanliness is the part of faith”
“Discipline is the early of success”
“No day without any achievement”
“Pray, play and study is my day activity”

Mari kita perhatikan bersama-sama. Yang pertama, Kebersihan adalah bagian dari iman. Slogan klise yang agak sering kita dengar. Bisa jadi yang dimaksud tidak hanya kebersihan, namun dampak lebih jauh dari sebuah kebersihan, yaitu kesehatan. Ini penting karena betapapun suksesnya kita, jika tidak sehat. Hidup pastilah tidak dapat kita nikmati sepenuhnya.

Lalu, kedisplinan adalah permulaan dari kesuksesan. James Gwee mengatakannya sedikit berbeda : discipline is the bridge between your dream and success. Banyak orang terbuai dengan cita-cita dan kesuksesan, dan melupakan bahwa untuk meraih semua itu besar kemungkinan diperlukan sesuatu bernama : disiplin. Tidak selalu berupa kerja keras, tetapi paling tidak sebuah disiplin untuk menjaga kesuburan mimpi kita agar tidak lenyap oleh fakta sementara.

Kemudian, achievement atau pencapaian. Ini berbicara tentang standar hidup. Pencapaian yang seharusnya tidak boleh dikompromikan, namun tetap harus fleksibel. Setiap hari haruslah berguna.

Dan yang terakhir yang paling menarik. Berdoa, bermain dan belajar adalah aktivitas keseharian kami. Ini sebuah nasehat sangat bijaksana bagi kita, orang dewasa (tua) yang seringkali terlalu serius dengan hidup ini. Kita lupa untuk memberi makan roh/spirit kita dengan menjalin hubungan dengan Sang Pemilik Hidup, TUHAN lewat berdoa. Kemudian tak sempat lagi meluangkan waktu untuk menikmati indahnya hidup lewat permainan (hiburan) yang merupakan makanan bagi jiwa. Dan terakhir lupa bahwa setua apapun kita, yang namanya manusia, sampai kapanpun juga harus tetap b-e-l-a-j-a-r.

Terus..bagaimana dengan bekerja ? Apakah kita tidak perlu bekerja ? rasanya beerja yang benar seharusnya mengandung ketiga unsur diatas : berdoa, bermain dan belajar. Ini sangat kontras dengan yang dijalani oleh sebagian besar dari kita sekarang : Kerja, kerja dan kerja !!! (*)


3 komentar: