Rabu, 18 April 2012

Mau Istri yang Bodoh atau Cerdas?


by Made Teddy Artiana
Penulis novel komedi inspirasi base on true story
"BALADA 13 Pembantu Rumah Tangga"
(yang pernah bekerja di rumah kami)


Mendengarkan dua curhat yang sama-sama lucunya.

Seorang teman ‘sengaja’ menikahi seorang wanita yang dianggapnya agak bodoh dan miskin pengalaman dalam bercinta. Beberapa temannya bertanya-tanya tak mengerti. Tetapi laki-laki ini punya alasan kuat : supaya mudah diatur-atur dan dibohongi! Sebulan-dua bulan, tampaknya rencana gendheng itu berjalan. Namun, beberapa bulan kemudian, ternyata skenario itu tak lebih dari sebuah kecelakaan tragis. Mirip pemburu babi hutan yang terjebak dalam jebakannya sendiri.. tunggu, ini belum selesai..lalu datanglah babi hutan tersebut dan dengan leluasa menyiksa sang pemburu. Karena bodoh dan miskin pengalaman, wanita yang dinikahinya itu cenderung menjadi pribadi yang minder dan susah sekali beradaptasi dengan keluarga. Masalah mulai muncul kepermukaan. Belum lagi, karena bodoh, laki-laki ini merasa demikian frustasi untuk menasehati istrinya. Benar-benar keras kepala, keluhnya. Sekarang masalah itupun bukan hanya muncul, namun sudah mulai membanjiri sang sutradara. Bukan mustahil, jika laki-laki ini tidak bisa menanggulangi istri pilihannya itu, tinggal tunggu waktu ia akan ditenggelamkan oleh rekayasanya sendiri. Lucu-lucu sedih!

Seorang teman yang lain, punya cerita yang jauh berbeda. Ia menikahi seorang wanita cerdas dikampusnya. Bagaikan memenangkan Grammy Award, laki-laki ini merasa begitu bangga dan beruntung. Dan sang istri, seperti layaknya gaya gravitasi Newton, apel yang jatuh selalu akan kebawah, maka wanita cerdas dan ulet itupun ‘menjelma’ menjadi seorang konsultan bisnis yang piawai. Seorang owner perusahaan kemudian mendudukkannya menjadi CEO. Seorang CEO dan konsultan beberapa perusahaan, demikian gelar wanita besi yang adalah istri dari temanku itu. Apa konsekuensinya ? Jadwal yang sangat padat, hanya salah satu yang kemudian jadi masalah. Quality time, hanya 1 jam sehari, itupun jika kebetulan bertemu. Pride yang demikian kuat dari sang istri, masalah yang kedua. Lalu masalah klasik, penghasilan istri yang jumlahnya nyaris tiga kali lipat dari suami. Tiga hal yang sering mentrigger pasangan ini untuk demikian sering berbeda sudut pandang, kemudian bertengkar. Sedih-sedih lucu!

Pertanyaannya : kemudian siapa yang salah? tidak ada yang salah tentunya ;)
Karena contoh kasus diatas sering terjadi juga pada laki-laki bodoh dan laki-laki cerdas!

Hidup memang unik. Setiap keputusan yang kita ambil, tentunya memiliki konsekuensi sendiri-sendiri. Ini yang sering dilupakan oleh sebagian besar kita. Ya, setiap keputusan yang kita ambil mendatangkan resikonya masing-masing. Lucunya, yang kita inginkan hanya yang baik-baik saja (sesuai khayalan kita), namun begitu konsekuensinya datang...kita kaget, shock, menolak, menghujat, menyesal dsb.

Hidup benar atau tidak, memiliki upahnya sendiri-sendiri. Merawat diri atau tidak, ada konsekuensinya. Menjadi enterpreneur atau karyawan, ada konsekuensinya juga. Menikah dengan laki-laki tampan atau jelek, punya resiko masing-masing. Juga hal-hal berikut : belajar atau malas belajar. Mengendarai mobil atau motor. Setia atau selingkuh. Monogami atau poligami. Punya rumah atau ngontrak. Rambut panjang atau cepak. Menikah atau tidak menikah. Bergaul atau tidak bergaul. Berolah raga atau tidak berolah raga. Merokok atau tidak merokok....dan sebagainya...dan seterusnya.

Segala keputusan dalam hidup ini punya konsekuensinya. Berani melangkah, berani menanggungkonsekuensinya. Selamat memilih menu keputusan, pastikan menu konsekuensi juga anda baca...hehehehe(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar