tag:blogger.com,1999:blog-57673286403283647192024-02-18T20:40:32.480-08:00point of viewWe think we see the world as it is. In fact...<br>
we see the world as we are ;)<br>
<br>
~MTA<br>
made.teddy@gmail.comM T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.comBlogger48125tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-4218291643582320802013-06-20T22:12:00.001-07:002013-07-12T21:32:18.634-07:00Tulus seperti Merpati. Cerdik seperti Ular. SABARRR seperti...Serigala! oleh : MTA<br />
<br />
<br />
Dua kalimat pertama, pasti cukup akrab di telinga, akan tetapi "Sabar seperti Serigala?" Gak salah tuh!?<br />
Hehehe..<br />
<br />
Serigala memang terlanjur di posisikan sebagai binatang yang menyeramkan. Terutama oleh film-film Hantu, lolongan "aaaaauuuuuuuuuuuuwwwwwww..auuw..auuuww!"<br />
Serigala serta merta ditujukan pada hal-hal mengerikan. Entah itu "Werewolf" atau sekedar "ngasih kode" hantu lewat.<br />
<br />
Namun beberapa fakta tentang Serigala cukup mengagetkan. Betapa hewan buas ini dikaruniai sebuah senjata yang luar biasa oleh Sang Pencipta bernama : "kesabaran".<br />
<br />
Serigala tidak memiliki kekuatan macam Singa, atau kecepatan bagai Citah, keperkasaan laksana buaya, atau taring mematikan seperti Harimau. Itulah yang membuat ia dan gerombolannya akan SABAR..mengamati buruan yang seringkali jauh lebih hebat dari dirinya.<br />
<br />
Pengamatan ini bisa memerlukan waktu berhari-hari. Sekelompok Serigala begitu SABAR mengamati sekelompok Bison selama 10 hari, untuk sungguh-sungguh menemukan Bison mana yang tepat untuk dijadikan target sasaran.<br />
<br />
Sebagai konsekuensi tambahan dari hal di atas, serigalapun harus SABAR membututi hewan buruan dari suatu tempat ke tempat lain.<br />
<br />
Pada saat eksekusipun, KESABARAN Serigala terlihat. Mereka akan berkejar-kejaran secara Marathon dengan hewan buruannya bisa hingga 180km!!<br />
<br />
Bagaimana dengan terkaman-terkaman mematikan? Sayangnya itupun tidak dimiliki Serigala. Jadi mereka hanya akan menggiti berulang-ulang korbannya dan membuat korban lemas kehabisan darah.<br />
<br />
Dan yang paling unik adalah setelah mereka berhasil mendapatkan buruan, maka Serigala akan BERSABAR mengantri sesuai umur untuk giliran makan. Selapar apapun mereka!<br />
<br />
Kemudian yang mengharukan dari drama perburuan itu adalah, betapa sekelompok serigala pemburu akan SABAR menenteng pulang daging segar hasil buruan itu dan memberikan kepada para Serigala betina dan anak-anak mereka, betapapun jauhnya jarak yang ditempuh, tanpa mengkorupsi sedikitpun daging itu diperjalanan.<br />
<br />
Renungkan fakta-fakta di atas..lalu bandingkan dgn kita, manusia. Apakah kita cukup sabar menghadapi semua tantangan, pencobaan, kesusahan hidup, apalagi mengetahui ada TUHAN di atas sana yang pasti selalu terlibat untuk mendatangkan kebaikan dalam hidup kita.<br />
<br />
Seringkali kekalahan, kegagalan terjadi bukan karena kita kurang cerdas, kurang modal, kurang kuat..dsb..namun hanya karena kurang SABAR.<br />
<br />
Kita bisa berdalih bahwa teknologi, persaingan, kemacetan lalu lintas yang membuat kita kehilangan KESABARAN kita. Mereka memaksa kita bereaksi secepat-cepatnya.<br />
<br />
Namun jika direnungkan lebih dalam, bukankah kita seharusnya menempatkan diri sebagai "Subyek" dan bukan "Obyek" (korban) keadaan? Sebagai "Kalifah" dan bukan sekedar "kafilah"? Menjadi "Rahmat" dan bukan "bulan-bulanan" bagi semesta.<br />
<br /><br/>
Artikel sejenis <a href="http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com/2013/02/jangan-main-main-dengan-g-spot-anda_6.html"> Jangan Main Main Dengan G Spot Anda</a><br />
(*)M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-66427950278077745852013-06-20T22:10:00.000-07:002013-06-20T22:10:04.371-07:00Cinta itu kata Benda atau kata Kerja???oleh MTA<br />
<br />
<br />
*) ditulis untuk anniversary kami yang ke-13. Astagaa..13 tahun bersamamu, gak kerasaaa.. Seperti baru kemarin aku ngelamarmu, babe.<br />
Love youuu, Kajoolll....hahaha.<br />
<br />
Pernikahan kata orang seperti gunung, dari jauh indah, dari dekat ancur. Hahaha..Tapi aku rasa itu persoalan metafora belaka. Sama seperti hal-hal lain dalam hidup ini.<br />
<br />
Jika kita mengandaikan hidup ini penuh persaingan, maka jadilah demikian : hidup (dan TUHAN) seolah demikian miskin, sehingga segalanya harus diperebutkan. Maka cepat atau lambat, otak kita akan dibuat sinting oleh berbagai intrik..hahaha<br />
<br />
Jika kita mengibaratkan setiap pertemanan hanya atas nama kepentingan, maka tergenapilah hal itu. Pikiran kita akan menarik teman-teman seperti itu pula.<br />
<br />
Demikian juga jika kita menyamakan pernikahan kita dengan bulan...ya gitu deh..jadi berat diongkos..wong kerjaannya Bumi-Bulan PP!<br />
<br />
Mereka yang mempelajari hypnotheraphy, tentu tidak asing dengan istilah berikut : RAS Reticular Activating System. Sebuah mekanisme yang menurut Anthony Robbin, disebut mirip peluru kendali. Faktanya peluru kendali mengadopsi sistem RAS manusia. Secara singkat dapat dipahami demikian...ketika pikiran kita tertuju ke sesuatu (focus), lalu meyakininya (lock)..maka peristiwa-peristiwa akan menkorfirmasi hal tersebut. Terlepas itu valid atau tidak menurut orang lain. Stephen Covey menyebutnya dengan istilah berbeda Self Fulfilling Propechy.. dan Alkitab menyebutkannya dengan cara lain : "Jadilah kepadamu menurut imanmu!"<br />
<br />
Hati-hati menggunakan metafora atau analogi kehidupan, karena tanpa disadari itu akan mengaktifkan "peluru kendali" Anda!<br />
<br />
btw..soal metafora pernikahan..mengapa bukan anggur? Kalaupun terpaksa memilih sebuah metafora, maka aku akan tergoda memilih : anggur. Ya..anggur minuman. Siapapun tahu semakin lama, anggur semakin mantafff...hehehehe..<br />
<br />
Uniknya..kita sering lupa..bahwa "Cinta" itu kata kerja, dan BUKAN kata "benda".<br />
<br />
Jadi sangat keliru..ketika kita me-metafora-kan cinta dengan gunung, bulan, bunga, berlian, emas... termasuk anggur. hahaha...<br />
<br />
Karena "cinta" adalah kata kerja, seorang konglomerat kaya raya pernah berkata demikian kepadaku. "apa yang terbaik yang bisa dibuat seorang ayah kepada anak-anaknya? setia dan mencintai ibu mereka dengan sehebat-hebatnya. Lalu apa hal terbaik yang bisa dibuat seorang suami kepada istrinya, mencintainya..habis-habisan..".<br />
<br />
(*)M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-86190627530025117742013-03-05T23:33:00.004-08:002013-03-05T23:33:46.328-08:00Konsep "Cicilan" dalam Kehidupan<br />
<br />
#Artikel ini kutulis saat, terjebak hujan lebat di sebuah lobby kantor milik clientku, yang berdinding kaca.<br />
<br />
<br />
Menyaksikan hujan yang semula hanya butiran kemudian berubah menjadi guyuran.<br />
Persis seperti terang-gelapnya hari.<br />
Dari gulita, kemudian rembang lalu beranjak siang.<br />
Dan sore pun datang menggantikan terik, mengantar hari kembali ke malam.<br />
<br />
Rupanya konsep "cicilan" bukan ciptaan bank, apalagi tukang kredit panci.<br />
Mereka mengadopsinya dari alam.<br />
Dan karena alam didesain oleh Sang Khalik, maka konsep "cicilan" berasal dari TUHAN.<br />
<br />
Tidak terbayangkan jika dari malam, hari sekonyong-konyong jadi siang. Betapa mengejutkan!<br />
Bukan hanya manusia yang akan tersiksa, ayam jantanpun akan kebingungan menempatkan kukuruyuk mereka.<br />
<br />
Lalu seandainya saja, hujan langsung tumpah,<br />
tanpa terpecah dalam butiran,<br />
seperti apa hancurnya segenap tanaman dan hewan?<br />
Daratan akan rusak berat, karena tidak siap menerima air yang digelontorkan langit.<br />
<br />
Yang mengerikan adalah seandainya saja kita, manusia dibuat "quantum leap" alias meloncat..<br />
dari bayi langsung dewasa kemudian tiba-tiba mati, tanpa melewati masa tua.<br />
<br />
Lalu bagaimana dengan rejeki, kedewasaan, persahabatan, kebijaksanaan,<br />
hubungan atasan dan karyawan, hubungan patner bisnis...termasuk cinta dalam pernikahan...<br />
dan lain-lain..?<br />
<br />
TENTU konsep "cicilan" berlaku mutlak bagi setiap anggota kehidupan.<br />
<br />
Jika segalanya memerlukan proses, mengapa begitu banyak manusia haus akan ke-instan-an?<br />
Jelaslah..merindukan segalanya bisa jadi instan..melawan kodrat hidup.<br />
Karena bahkan memasak mie instan sekalipun diperlukan proses.<br />
Bukannya beli, telan, kenyang lalu keluarkan...<br />
<br />
Tidak heran jika seseorang yang TIBA-TIBA saja kaya, sukses,<br />
tanpa kesiapan mental dan moral yang memadai<br />
besar kemungkinan akan SEKONYONG-KOYONG berantakan kehidupannya.<br />
<br />
Karena KESABARAN akan sebuah proses adalah satu-satunya jalan menikmati yang terindah, dari TUHAN.<br />
Jadi segala pahit getir, manis asin, pekerjaan, bisnis dan apapun juga dalam hidup ini<br />
harus dipandang sebagai proses..menuju penggenapan suatu Mahakarya yang indah.<br />
<br />
Seperti kata Sang Pengkotbah (Raja Sulaiman) ribuan tahun yang lalu<br />
"Ia (TUHAN..membuat segalanya indah..pada waktu-NYa (waktu TUHAN)"<br />
<br />
atau dalam pepatah bahasa Arab-nya : Man Shabara Zafira..<br />
"orang yang bersabar..(tidak bisa tidak)..pasti akan beruntung"<br />
<br />
(*)<br />
M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-44753302062436311222013-03-05T23:31:00.002-08:002013-03-05T23:31:30.203-08:00Blind Spot..oh..Blind Spot..!<br />
<br />
by : MTA<br />
<br />
<br />
Pasti pernah denger istilah Blind Spot? ya khan??<br />
jiaahh bukaann...itu mah G Spot..!<br />
Secara "tempat" dan "akibat" juga jauh banget!! Hehehe...<br />
<br />
Blind Spot atau "Titik Buta" adalah sebuah titik di kornea mata kita yang<br />
tidak memiliki receptor cahaya.<br />
Jadi ya buta itu tadi. Karena itu, sebenarnya kita memiliki gambaran yang<br />
tidak lengkap terhadap sesuatu.<br />
Oh yaa? Yaa!<br />
Lalu mengapa kita tidak merasakannya? Maksudnyaa..mengapa kita tidak<br />
merasakan keberadaan blind spot itu?<br />
Nah..ini keajaibannya..ternyata otak melakukan sesuatu untuk menambahi<br />
"kebutaan" tadi.<br />
<br />
Ok..stop dulu sampai disitu..<br />
Rupanya secara "psikologi", istilah Blind Spot juga mewakili beberapa<br />
kejadian "ganjil" berikut<br />
yang terjadi di beberapa area. Supaya lebih jelas, "responsen" yang diambil<br />
adalah cowok..<br />
<br />
Pada saat beberapa PHOTOGRAPHER sibuk ngurusin dan mendiskusikan cahaya,<br />
komposisi dan perspektif dengan sangat intens,<br />
tanpa menggubris atau menikmati (bagaimana seharusnya)..kehadiran model<br />
cantik-sexy yang nyaris telanjang...<br />
itu Blind Spot!<br />
<br />
Kemudian disaat Dokter Kandungan (laki-laki juga), dengan alat USG<br />
"mengaduk-aduk" suatu tempat keramat sambil berdiskusi..<br />
"kalian liat gak daerah situ? nah itu dia yang saya maksud<br />
dengan..bla..bla..bla".<br />
That's..Blind Spot too!!<br />
<br />
Terus..pada saat dikelas Yoga..saat seorang cowok normal, mengamati dengan<br />
sangat amat serius<br />
(bak seorang tengah mencari bocaran genteng di rumah)<br />
bagian PANTAT rekannya yang notabene cewek yang tengah melakukan pose<br />
Shirshasana alias headstand<br />
(kepala di bawah kaki di atas)....kemudian berseru persis Archimedes<br />
menyerukan Eureka!!!..<br />
"WRINKLE! Liat tuh..dia WRIKLE..!! liat gakk??..tuh..wrinkle..!!"<br />
itu juga termasuk Blind Spot!!!<br />
<br />
Ternyata segalanya memang berawal dari menentukan fokus pikiran kita..tubuh<br />
mah tinggal ngikut ajaaaa..<br />
so kemana hari ini fokus Anda arahkan?<br />
Kepada kemacetan Jakarta?<br />
Kepada boss Anda yang menyebalkan?<br />
atau kepada sesuatu yang jauh lebih mulia?<br />
Apa yang Anda lihat, alami dan rasakan..ditentukan dengan fokus Anda.<br />
(*)<br />
<br />
M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-32874795614214774362013-02-21T18:25:00.001-08:002013-02-21T18:27:32.671-08:00Untuk ISTRI, dari kami para SUAMI<br />
Untuk ISTRI, dari kami para SUAMI<br />
by Made Teddy Artiana<br />
<br />
<br />
<b># SATU #</b><br />
<br />
Hal ini tidak hanya kubaca, namun kudengar langsung dari bibir Om Bob Sadino, paling sedikit tiga kali.<br />
Pertama dihadapan orang banyak, lalu kedua ketika berbincang denganku face<br />
to face, dan ketiga di Buku "Belajar Goblok dari Bob Sadino"<br />
(yang ditulis oleh sahabatku Dodi Mawardi)<br />
<br />
Tetapi adegan yang paling berkesan adalah ketika hal itu diucapkannya<br />
di depan para pengusaha yang sengaja diundang beliau kerumah.<br />
<br />
"Kalau kalian berpikir bahawa Bob Sadino hebat, kalian salah besar. Tapi<br />
kalian tak sepenuhnya salah, memang seperti itulah yang diangkat oleh media<br />
tentang pengusaha nyeleneh bernama Bob Sadino". Ia terdiam sebentar sambil<br />
mengusap wajahnya.<br />
<br />
Lalu Om Bob melirik ke arah dapur, kemudian menatap dengan mesra<br />
seseorang disana, Mami (istri Om Bob) tengah duduk makan.<br />
Kamipun ikut-ikutan melirik kearah yang sama.<br />
<br />
"Dia..dia itu..", ujar Om Bob terbata-bata dengan suara berat.<br />
Ekspresi wajah haru itu membuat kami hampir tidak berani menatap kearah beliau.<br />
<br />
"Dia yang hebat...", lanjut Om Bob sambil menarik nafas panjang dan berat,<br />
lalu menghembuskannya perlahan.<br />
<br />
"Kalau ketika saya menjadi kuli batu dulu..dia meninggalkan saya..habislah<br />
sudah.."<br />
<br />
Kali ini Om Bob menunduk hikmat, tangannya kini menggosok lututnya yang<br />
telah keriput. Seisi ruangan sunyi senyap. Yang terdengar hanyalah hembusan 10 AC yang<br />
terpasang di ruangan besar itu.<br />
<br />
Atmosfir cinta yang kuat memenuhi ruangan itu demikian kuat.<br />
<br />
<i>"Without Her.. I'm just like a piece of shit on the table..a big piece of</i><br />
<i>shit on the table !"</i><br />
<br />
Kini tak seorangpun berani menatap Bob Sadino..kami terutama para lelaki<br />
tertunduk dalam. Kata-kata tak terduga..<br />
<br />
Sejujurnya, jika aku bukan laki-laki pastilah aku sudah meneteskan air mata melihat<br />
adegan ini persis di depan hidungku.<br />
<br />
<br />
<b># DUA #</b><br />
<br />
Hiruk pikuk sexy dancer sudah mereda, meskipun pesta belumlah usai. Kini<br />
laki-laki berdarah Bali itu berdiri tegak.<br />
Sambil menggenggam mikrofon ditangan kirinya. Kadek Sardjana, seorang owner<br />
perusahaan minyak dan gas terkemuka berdiri dihadapan seluruh karyawan dan<br />
partner bisnis beliau. Terpaku, hampir tidak bisa bicara..<br />
<br />
"Saya tidak sedang mabuk..". ujarnya perlahan.<br />
<br />
Cerutu di jari kanannya tampak bergetar, jelas ia sedang berusaha menguasai dirinya sungguh-sungguh.<br />
<br />
"Kalian tahu siapa saya..bagi saya kalian bukan karyawan..tapi kalian adalah<br />
kawan seperjuangan", sesaat ia menatap mereka satu-persatu.<br />
<br />
"Kalian tahu persis baik-buruk saya, dan apa yang telah saya lakukan..saya<br />
bukan laki-laki yang sempurna",<br />
<br />
kembali Kadek menarik nafas dalam-dalam. Wajah laki-laki pemberani itu melembut.<br />
<br />
"Tapi saya ingin kalian tahu..bahwa tanpa dia", kini jari kanan itu membuka<br />
dan mengarah penuh hormat kearah seseorang di atas sana, Sang Istri<br />
Tercinta..<br />
<br />
"Tanpa dia..semua ini tidak akan seperti yang kalian lihat sekarang"<br />
<br />
Kini Kadek Sarjana sedikit menundukkan kepala memberi hormat...kemudian berteriak dengan suara bergetar<br />
<br />
"Honey..aku bukan laki-laki yang sempurna..but I Love You so Much..semua ini<br />
untuk mu Honey"<br />
<br />
Kini ruanganpun bertambah sunyi senyap..tidak ada satupun yang berani bicara<br />
atau bertepuk tangan. Sementara wanita luar biasa diatas sanapun mulai menangis terharu..<br />
<br />
Beberapa saat kemudian pasangan luar biasa itupun tampak berdansa di<br />
dance floor dalam remang lampu, dikelilingi karyawan dan undangan.<br />
<br />
<br />
<br />
<b># TIGA #</b><br />
<br />
<br />
"Mau tahu apa yang saya banggakan ?", tanya Mario Teguh kepada seluruh<br />
hadirin yang hadir distudio itu.<br />
<br />
"Mau tau apa itu ?", ulangnya sekali lagi.<br />
<br />
Kami semua terdiam. Masing-masing memendam pertanyaan besar. Apa yang<br />
dibanggakan oleh seorang Mario Teguh ? Pertanyaan yang aneh. Betapa banyak<br />
yang dapat dibanggakan oleh seorang Mario Teguh !!!<br />
<br />
"Karena ada yang mengangguk..maka saya akan menjawabnya juga", sambung<br />
beliau..melihat kebingungan kami. Jelas tak satupun yang betanya, namun<br />
Mario memang tak memerlukan pertanyaan..Ia hanya ingin mendelarasi sesuatu.<br />
<br />
"Yang paling saya banggakan adalah istri saya..", sambungnya dengan mata<br />
berkaca-kaca.<br />
<br />
Seluruh hadirinpun bertepuk tangan.<br />
<br />
<br />
<b># EMPAT #</b><br />
<br />
"Made..kamu lagi ngapain ??", tanya sesorang di ujung telpon sana. Suara yang<br />
khas. Suara yang begitu sering kita dengar meneriakkan "Success is my rigth<br />
!! Salam Sukses...Luar BIasa !!!!"<br />
<br />
Yaa..Andrie Wongso. Beliau menelponku disaat yang tak kuduga sama sekali.<br />
Ketika aku sedang bercelana pendek, memotong rumput dan belum mandi. Kami<br />
ngobrol sebentar...lalu ketika obrolan kami menyerempet ke<br />
keluarga..anak..lalu istri. Iseng saya menanyakan hal ini.."Pak<br />
Andrie..menurut Bapak apa peran istri bagi seorang Andrie Wongso..?"<br />
<br />
Seketika itu tokoh yang telah menginspirasi begitu banyak orang itu pun<br />
terdiam. Aku tahu hubungan telpon tidak terputus. Motivator Nomer 1 itu<br />
memang sengaja diam.<br />
<br />
Nyaris lebih dari satu menit.<br />
<br />
"Pak Andrie..?", tanyaku hati-hati. Beberapa saat kemudian sebuah suara<br />
berat dari Andrie Wongsopun muncul." Iya Made..I hear you..", Andrie kembali<br />
terdiam,"Istri..yah...?".<br />
<br />
Aku mendengar suara senyuman dari telepon beliau.<br />
<br />
"Tanpa istri..Andrie Wongso pastilah bukan Motivator Nomer 1...entah jadi<br />
apa dia !!", ujarnya penuh perasaan.<br />
<br />
"Made, dialah satu-satunya orang yang begitu tabah mendampingi saya<br />
dimasa-masa sulit dulu.."<br />
<br />
<br />
<b># LIMA #</b><br />
<br />
Jelas aku belum sesukses dan sedahsyat tokoh-tokoh diatas..tetapi paling<br />
tidak aku tidak akan menunggu terlalu lama untuk mengatakan hal ini kepada<br />
istriku, Wida yang sudah tertidur pulas saat artikel ini kutulis..<br />
<br />
"Bagiku, kau seakan dikirim dari surga untukku. Terima kasih telah bersabar<br />
dengan seluruh kegilaanku, dan tetap setia mendampingi dan mencintai suamimu<br />
ini sekian lama, walaupun kau tahu persis aku bukan laki-laki sempurna. Aku<br />
hanya ingin kau tahu..bahwa kau sangat berharga bagiku..aku sangat<br />
mencintaimu..!" (*)M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-15810606933569678882013-02-06T18:41:00.003-08:002013-02-06T18:41:48.704-08:00Jangan Main-Main Dengan G-SPOT Anda!! (Bagian ke-2)<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">Jangan
Main-Main Dengan G-SPOT Anda!! (Bagian ke-2)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">Oleh
: MTA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">Kepercayaan
diri dan keraguan diri. Adalah dua posisi dimana setiap manusia, seolah bandul
yang berayun dari sisi yang satu ke sisi yang lain. Terus berayun. Kadang kita
begitu TINGGI dalam kepercayaan diri, tak terkalahkan. Namun kadang berada
dalam posisi te-RENDAH dalam keraguan diri. Di posisi itu, bahkan cacing tanah
lebih bisa menengadahkan kepala dibanding kita. Lalu dimanakah posisi ideal
bandul itu?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">Orang
mengenal dengan sebutan bakat, passion atau TALENTA. Sesuatu keistimewaan yang
seseorang bawa sejak ia lahir. Saya lebih suka mengistilahkannya dengan :
God-Spot.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">Mengapa
"God-Spot"? Karena saya menganggap pada titik itulah kita begitu
"merasa mirip" dengan TUHAN.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">Faktanya,
God-Spot adalah titik dimana kekuatan terdahsyat Anda berada. Kekuatan yang
super, yang telah ditanamkan oleh Sang Pencipta ketika kita diutus kedalam
dunia ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">God-Spot
adalah pondasi, dimana seharusnya kita mendirikan bangunan karir, bisnis dan
kehidupan kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">Titik,
dimana kehidupan seseorang bukan hanya sekedar dalam posisi
"bertahan" (untuk diri sendiri) namun berevolusi menjadi
"bermanfaat" (bagi orang lain), kemudian "memuliakan" (Sang
Pencipta), dengan keseluruhan "kepuasannya".<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">Ia
mengantarkan Anda kepada pengenalan yang lebih terhadap Pencipta Anda. Anda
akan menyadari bahwa sebenarnya KECAKAPAN ILAHI "telah" mengalir
dalam darah Anda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">Sayangnya
titik itu masih berstatus "potensial" belaka sebelum ditemukan,
kemudian diasah lalu dikembangkan. Karena status itulah, untuk mencapainya
diperlukan proses dan kesediaan menanggung resiko.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">God-Spot
tidak menjamin perjalanan menggapai kesuksesan itu tanpa hambatan, God-Spot
menjamin perjalanan itu akan mengasyikkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">Bukan
hanya karena Anda telah dipersejatai secara unik dan spesial, namun juga karena
God-Spot adalah JAMINAN, bahwa Anda "tidak akan pernah" berjalan
sendirian dalam perjalanan itu. Anda dalam pengawalan Ilahi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">God-Spot
kerap kali menjadi sebuah batu ujian keimanan seseorang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">Mungkin
karena itulah, sebagian orang menyerah takluk, lalu memilih untuk selalu
ketar-ketir, dijajah oleh tuntutan hidup. Mereka kemudian mengubur dalam-dalam
"sayap-sayap" mereka, atas nama : tuntutan hidup, nalar dan rasa
takut. Padahal, sebagai orang-orang yang mengaku beragama, kita percaya sumber
dari segala rejeki itu berada hanya di tangan TUHAN.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">Di
dalam ruang-ruang ibadah, DIA kita akui sebagai
pemilik seluruh kehidupan, namun sayang, dalam kehidupan praktis, dunia pekerjaan yang melibatkan uang, serta
urusan perut, kerap kali kita "menyangkal" eksistensi-NYA. Padahal,
diakui atau tidak, TUHAN adalah penguasa
tunggal di dunia bisnis. IA absolute menentukan, siapa yang kaya, siapa yang
tetap miskin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">Seperti
kata Raja Sulaiman yang bijaksana : "Berkat TUHANlah yang menjadikan
kaya,susah payah tidak akan menambahinya."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">Tidak
ada cara "termanis", "terindah", "ternikmat"
merasakan rejeki dari TUHAN..kecuali lewat talenta Anda. Baik kesuksesan dan
kepuasan hidup, semuanya Anda dapatkan. Itu sebenarnya hidup yang dirancang
TUHAN untuk setiap kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;">Pertanyaan
selanjutnya adalah...Bagaimana cara mengetahui God-Spot pada diri kita. Temukan
"kesaktian ilahi" dalam diri Anda. (*)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-49407191318036360842013-02-06T18:35:00.001-08:002013-02-06T18:35:16.986-08:00Jangan Main-Main Dengan G-SPOT Anda!! (bagian 1)<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Jangan
Main-Main Dengan G-SPOT Anda!! (bagian 1)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Oleh : MTA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">“Dear Pak
MTA, kata mereka saya terbilang sukses dalam berkarir. Namun<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">sesuatu
yang tidak mereka tahu terjadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Sesuatu
yang juga terlambat saya sadari. Ternyata kesuksesan ini menyeret<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">saya
menjauh dari passion saya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Dulu saya
mengabaikan passion itu. Sampai akhirnya, terjadilah paradoks.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Bahwa
kesuksesan, bisa membuat Anda bangga sekaligus hampa secara bathin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Sekarang
saya berdiri di persimpangan antara bakat dan pekerjaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Saya tahu,
saya terlambat menyatukan keduanya. Kian hari, pilihan itu kian<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">terasa
berat dan menekan saya secara psikologis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Kalau saja
saya menuruti passion saya, kira-kira menjadi apa gerangan saya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">saat ini?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Saya tahu
tidak ada apapun yang dapat Anda lakukan untuk membantu saya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Saya sadar
betul itu. Karena ini adalah hidup saya dan keputusan itu ada di<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">tangan
saya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Mungkin,
saya akan tua, lalu meninggal dunia tanpa jawaban.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Hantu
penasaran, dalam arti sebenar-benarnya. “<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Satu kata
untuk curhat di atas : TRAGIS.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Tebakan
Anda benar. Itu curhat seseorang yang terjebak dalam pekerjaan yang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">ternyata
tidak ia cintai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Tuntutan
biaya hidup dan arus trend atau “kecelakaan” mengantarkan mereka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">kepada
Jebakan Batman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Dunia
sekuler sering meneriakkan hal berikut ke telinga kita : ”ANDA BISA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">JADI APAPUN
YANG ANDA KEHENDAKI!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Tapi
persoalannya, validkah kalimat tersebut? Benarkah Anda bisa menjadi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">segala
sesuatu yang Anda mau?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Benarkah
setiap manusia diberikan bekal yang sama oleh Sang Pencipta,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">sehingga
mereka bisa menjadi APAPUN yang mereka kehendaki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Mari kita
telaah perlahan-lahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">TIDAK ADA
SEORANGPUN IDENTIK DI DUNIA INI.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Untuk hal
tersebut, saya percaya semua orang mengangguk setuju. </span><span style="font-family: 'Book Antiqua', serif;">Itu berarti
setiap manusia adalah UNIK dan SPESIAL. </span><span style="font-family: 'Book Antiqua', serif;">Ibarat
kata, TUHAN menghancurkan tiap cetakan manusia, segera setelah satu </span><span style="font-family: 'Book Antiqua', serif;">manusia
selesai di cetak. </span><span style="font-family: 'Book Antiqua', serif;">Itu
menjamin tidak ada satu orang manusiapun yang sama. Anda dan saya BUKAN produk
massal.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Karena
setiap orang unik, sehingga bakat atau talenta atau “persenjataan”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">merekapun
berbeda-beda. </span><span style="font-family: 'Book Antiqua', serif;">Masing-masing
punya kekuatan, sekaligus kelemahannya sendiri-sendiri. </span><span style="font-family: 'Book Antiqua', serif;">Sehingga
jelaslah kalimat ”ANDA BISA JADI APAPUN YANG ANDA KEHENDAKI” itu </span><span style="font-family: 'Book Antiqua', serif;">sedikit
benarnya, </span><span style="font-family: 'Book Antiqua', serif;">namun
banyak salahnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Mungkin
yang lebih tepat adalah...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">“JIKA ANDA
MENGORBANKAN KEUNIKAN ANDA (YANG BEGITU MAHAL ITU), maka Anda<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">bisa
menjadi apapun yang Anda kehendaki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Hanya saja
itu berarti : Kehidupan Anda tidak efektif, meninggalkan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">ketidakpuasan
bathin dan membuat penderitaan psikologis yang tidak ringan”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Kehidupan
seperti apa yang dihasilkan oleh PENGORBANAN tersebut?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Statistik
berikut sedikit-banyak akan memberikan Anda gambaran tentangnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">- Lebih
dari 1/3 orang ternyata “makan ati” bertahan dalam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">karir yang
mereka tidak sukai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">- Lebih
dari ¼ orang mengakui pekerjaan adalah hal utama yang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">membuat
mereka depresi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">- Sebagian
besar kasus bunuh diri terjadi di hari Minggu malam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">- Sebagian
besar serangan jantung terjadi di hari Senin pagi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">(*)<o:p></o:p></span></div>
M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-39423387225646911342013-01-28T18:03:00.001-08:002013-01-28T18:03:10.310-08:00Pembeli adalah Raja, Penjual adalah DEWA.<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Oleh : Made Teddy Artiana</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Chief Marketing Officer Kairos
System & Technology</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="http://www.kairos-medisoft.com/">www.kairos-medisoft.com</a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Beberapa orang segera saja
komplain dengan tambahan kalimat setelah koma. “...Penjual adalah DEWA”.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>“Gak bisa gitu dong, Pak ! Kita ini harus melayani. Kita adalah pelayan-pelayan
Raja, Pak. Kalau semua penjual berlagak Dewa, pembeli pada kabur semua dong?”<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hahahaha...argumen yang menarik.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ketika menggunakan istilah “Dewa”
yang saya maksud bukan mengacu kepada “arogansi kekuasaan”. Mentang-mentang
Dewa, terus mau sesukanya sendiri? Ibarat kata : mau seudel enaknya sendiri?
Ups..maaf kebalik. Se-enak udel-nya sendiri? (emang udel enak?)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sejatinya, terminologi Dewa saya
gunakan untuk meminjam sedikit sifat-sifat ke-Maha-an TUHAN. Karena saya bakal
kualat..lat..lat, jika berani menulis : Penjual adalah TUHAN.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sifat-sifat apa itu persisnya?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Maha tahu. Seorang penjual HARUS
serba tahu, dan bukan sok tahu. Kenapa ya begini? Kenapa ya begitu? Dalam hal
ini diperlukan wawasan yang sangat luas. Penjual harus sungguh-sungguh belajar.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Maha baik. Seorang penjual HARUS
memiliki hati yang baik, dan bukan baik karena ada maunya. Strategi, siasat,
tips and trick memang penting, tetapi "kebaikan hati", diatas semuanya itu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Maha murah. Seorang penjual HARUS
murah hati kepada pembelinya, bukan menjual semurah-murahnya. Apa yang
sebenarnya paling mahal dalam dunia bisnis? Uang? Bukan! Tapi waktu. Penjual
harus rela memberikan "waktu-nya" kepada pembeli-pembelinya. Harus sabar menjalani
proses menjalin hubungan-baik. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Maha bijak. Seorang penjual HARUS
bijaksana, dapat menempatkan diri sebagai “konsultan” bagi pembelinya. Karena
sering kali pembeli sebenarnya tidak paham akan "kebutuhan vs keinginannya".
Ingin produk A, padahal ia butuh produk B. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dan lain-lain...(PR masing-masing
untuk melanjutkan “Maha-Maha” diatas...hehehe)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tetapi yang perlu diperhatikan
adalah kata “HARUS” (yang sengaja saya
tulis dalam huruf kapital) diatas. HARUS = HARAPAN, atau dalam istilah
para jin lebih dikenal dengan : “Your wish is my command..!”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mau tidak mau, setuju tidak
setuju, ini membuat Anda para penjual menggantungkan tinggi-tinggi STANDAR
KUALITAS bagi diri Anda. Yang jelas, menjadi sekedar
pelayan Raja, tidak hanya terlalu minimalis bagi penjual, namun sudah tidak mencukupi di hari-hari ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mengapa demikian? </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dunia sudah begitu komplek. Jenis
produkpun diumbar bertebaran buaanyak tak terhitung. Perang harga dimana-mana. Sementara
pembeli –Raja Anda itu- semakin kebingungan : mana yang KEBUTUHAN..mana yang
KEINGINAN. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Karena itu pembeli tidak butuh
orang-orang suruhan yang berada di bawah mereka, mereka lebih butuh PENOLONG
yang sederajat atau bahkan lebih tinggi dari mereka. Raja tidak lagi
membutuhkan pelayan ..mereka membutuhkan DEWA! </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(*)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-42825333335941763062013-01-14T20:06:00.000-08:002013-01-14T20:06:30.320-08:00Mblusukan ala SBY : akankah peristiwa Saul vs Daud berulang? <br />
<br />
<b>Mblusukan ala SBY : akankah peristiwa Saul vs Daud berulang?</b><br />
<br />
Oleh Made Teddy Artiana, S. Kom<br />
<br />
<br />
<br />
"Saul mengalahkan beribu-ribu, Daud berlaksa-laksa"<br />
Demikian kira-kira teriak membahana, yang memerahkan kuping, wajah..dan hati<br />
Saul. Latar belakang kisah dari Timur Tengah itu adalah : Saul adalah<br />
Raja (incumbent saat itu), sementara Daud -anak buahnya- masih berstatus kepala<br />
pasukan. Masalahnya adalah : popularitas Daud sedang menanjak alias naik daun,<br />
melangkahi boss besarnya.<br />
<br />
<br />
Aku rasa sebagian besar yang melakukannya adalah "cewek" Israel. Dari sekedar anak kecil, ABG, wanita dewasa, ibu-ibu, hingga nenek PML (Pengen Muda Lagee).<br />
<br />
Bayangkan mereka tidak hanya bernyanyi, mereka menari! Kalau itu jaman sekarang, bukan tidak mungkin mereka berakhir pingsan, lantaran histeria.<br />
<br />
Seandainya ada gadget saat itu, habislah Daud difoto-foto dan diupload-upload.<br />
Seandainya sudah ada BB, maka status mereka pastilah puja-pujaan kepada Daud.<br />
Seandainya sudah ada FB dan Twitter, maka friends dan follower Daud pasti berjubel tak terkira. Like! Likeee! Likeeee!<br />
Seandainya..sudah ada media..pastilah akan ada "Liputan Khusus Gebrakan Daud"...<br />
<br />
Wangi Daud memekatkan udara. Sebuah aroma therapy "harapan" untuk rakyat. Namun berdampak kontraproduktif untuk seseorang. Saul sesak nafas. Laksana bau duren untuk mereka yang anti duren.<br />
<br />
Apa kelanjutan ceritanya? Saul melakukan percobaan pembunuhan ke Daud. Bukan "pembunuhan karakter", tapi pembunuhan "beneran". Alhasil? Daud kabur...<br />
<br />
Istilah "mblusuk" sekarang ngetop, mengalahkan "nikah siri" dan "korupsi".<br />
Jurus pamungkas Jokowi itu..kabarnya ditiru Pak Beye. Jelaslah media punya peranan kuat mengipasi berita hangat ini..menjadi membara.<br />
<br />
Sindiran menghujani SBY : pencitraan, niru-niru, latah, gak punya bahan, hingga telmi.<br />
<br />
Tidak ada yang tahu tentang hal itu secara persis, kecuali : TUHAN, SBY dan setan. Ibu Ani pun mungkin hanya sekedar "ngikut suami", seperti Pak Bud "ngikut gimana amannya aja".<br />
<br />
Terlepas dari itu semua, sepak terjang Jokowi-Ahok memang layak di contoh semua orang. Gebrakan mereka seharusnya tidak hanya mendapat dukungan dari media, namun juga DOA-DOA kita. <br />
Yang jelas... gerakan Jokowi-Ahok "mbalasak-mblusuk" ini memang HARUS diteladani sebagai bentuk bagaimana pemimpin mengetahui masalah di rakyatnya secara presisi demi menyajikan solusi, tentu itu pantas dan harus ditiru oleh semua pemimpin di Indonesia tak terkecuali Pak Beye.<br />
<br />
Namun jika itu hanya ingin melahirkan teriakan dan tarian histeria seperti yang diperuntukkan kepada Daud...wah ini bahaya.<br />
<br />
Lebih bahaya lagi jika akhirnya melahirkan adegan "pelemparan tombak" (yang akhirnya menancap di dinding) yang ditujukan kepada mereka yang dicintai rakyat.<br />
<br />
Semoga para pemimpin "senior" di Bangsa ini tidak punya mentalitas Saul, hingga membuat para pemimpin muda yang berbakat, terhalang menuju permukaan. Amin<br />
<br />
BANGKIT & JADILAH TERANG!<br />
M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-74916961686535085582012-12-18T18:52:00.000-08:002012-12-18T22:24:08.642-08:00<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>The Age of Paradox : How Flexible Can You Go?<o:p></o:p></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Oleh : Made Teddy
Artiana, S. Kom</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<i><br /></i>
<i>“Dokter
semakin banyak, rumah sakit semakin banyak, teknologi kedokteran semakin canggih,
namun mengherankan jumlah orang sakit dan jenis penyakit semakin banyak”.<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="text-indent: 36pt;"><br /></span>
<span style="text-indent: 36pt;"><br /></span>
<span style="text-indent: 36pt;">Seorang owner
sebuah rumah sakit swasta pernah berkata demikian kepadaku. Believe it or not
memang. Tapi demikianlah kenyataan di lapangan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Jika direnungkan
lebih jauh, pernyataan diatas punya kesamaan dengan pendapat segolongan
pengamat terhadap perkembangan gadget dewasa ini. “Mendekatkan yang jauh,
menjauhkan yang dekat”. Pernah menyaksikan dua orang suami-istri duduk
bersebelahan, tanpa bicara sepatah katapun, namun asyik bergadget-ria dengan
teman masing-masing yang berada bermil-mil jauhnya dari mereka?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Keduanya memuat
sebuah paradox. Sesuatu kenyataan yang berlawanan atau bertolak belakang. Itu baru sebagian kecil paradox yang terlihat
disekitar kita. Seandainya saja kita punya waktu untuk memperhatikan, kita akan
sangat terkejut. Namun sayang teknologi yang seharusnya membuat hidup kita mudah, justru berbalik, memakan waktu, bahkan
mengejar kita bak anjing gila. 24 jam sehari, rasa kurang.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Adalah seorang
Charles Handy, penulis puluhan buku management dan bisnis, diantaranya <i>The Age of Unreason</i> (1989) dan <i>The Age of Paradox (1995)</i>, yang sangat
fenomenal itu. Bahkan saking fenomenalnya, konon kedua buku tersebut adalah
bacaan wajib bagi mereka yang mengambil program doktoral.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<i>“Life will never be easy, or predictable, or
completely predictable. It will be best understood backward, but we have to
live forward. To make it liveable, at all levels, we have to use the paradoxes-to
balance contradictions and inconsistencies..”<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Jelas bahwa
dunia memang memasuki era baru <i>(turbulent
era)</i>, dimana pengalaman-pengalaman nyaris berhenti menjadi guru yang baik. Apalagi dari sekolah dasar kita dicekoki dengan prinsip : Pengalaman adalah guru yang baik. Nah bagaimana dengan sekarang, jika sebagian besar pengalaman menjadi tidak relevan, tidak masuk akal dan tidak logis? Padahal database kita selama ini selalu penuh diisi oleh sesuatu bernama : pengalaman.
Jadi telah tiba saatnya dimana kita yang selama ini mengandalakan memory
(ingatan), mulai belajar menggunakan imajinasi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Alvin Toffler,
mengatakannya jauh-jauh hari, dengan cara tidak jauh berbeda dalam <i>Future Shock (1984)</i>. Misalnya dalam hal
perkembangan teknologi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i>“Our technological powers increase, but the
side effects and potential hazards also escalate.”<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dalam dunia investasi, Charles Buffet mengatakannya
dengan setengah bergurau ;)</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 11.7pt; margin-bottom: 9.75pt; mso-outline-level: 1; text-indent: 36.0pt;">
<i><span style="color: #181818; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 18.0pt;">“Be fearful when others are greedy and greedy when others are fearful<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Lalu apa yang
bisa kita lakukan dalam keadaan seperti ini? Bagaimana manusia dapat bertahan,
bahkan menang dalam era ‘liar’ seperti ini? Dimana perubahan bukan hanya suatu hal
dalam hidup, namun adalah hidup itu sendiri.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dalam sebuah sesi
persiapan menjadi instruktur Yoga yang tengah rutin ku jalani, aku menemukan
jawabannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<i>“Fleksibelitas adalah hal urgent bagi
kesehatan,” demikian ia bertutur,”fleksibelitas bukan soal seberapa heboh Anda sanggup
meliukkan badan secara akrobatik, namun fleksibel memuat issue penting : yaitu
peregangan, darah yang mengalir lancar, oksigen yang menyebar keseluruh tubuh,
pembuluh limfe yang bergerak tanpa hambatan membunuh penyakit dan mengangkut
racun, yang kesemuanya adalah unsur penting dalam sebuah kesehatan”.<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kata kuncinya adalah :
fleksibelitas. Jika berbicara kata “adaptasi” semua orang hampir sepakat bahwa “kreatifitas”
memegang peranan disana. Apapun bidang yang kita tekuni, fleksibelitas adalah
mantra sakti yang akan menjadi semakin sakti dikemudian hari. Tidak mengherankan
jika kemudian Daniel H Pink, penulis <i>a
Whole New Mind</i> (2006) kemudian dengan berani mengatakan bahwa era ini akan
dikuasai oleh mereka-mereka yang tidak hanya berotak, namun terlebih kepada
mereka yang berotak kanan. Bukan pada logika semata-mata, melainkan pada ayunan liar intuisi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selamat melatih fleksibelitas
Anda masing-masing. NAMASTE <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(*)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-26024207490467332642012-12-17T19:00:00.001-08:002012-12-17T19:00:39.583-08:00Insiden di Musim Kawin Anjing : Ampuuuunnnn...! <br />
<div>
Oleh Made Teddy Artiana</div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSsypFbPdKger12z_C02CRih4ZLNAHFoi-3MoFya4JxkzHFHUu1AOwkmH2ya3lLCVz7PIdLt4ce7sCEjW-MtCeOt1mCWWpHyW5tcdIYv4SDttImGZWJnb3jE1m-CzNRaOVzLeA0QHpmxEb/s1600/ampuunnnnnnn.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSsypFbPdKger12z_C02CRih4ZLNAHFoi-3MoFya4JxkzHFHUu1AOwkmH2ya3lLCVz7PIdLt4ce7sCEjW-MtCeOt1mCWWpHyW5tcdIYv4SDttImGZWJnb3jE1m-CzNRaOVzLeA0QHpmxEb/s320/ampuunnnnnnn.jpg" width="320" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Di rumah kami ada beberapa anjing. Dua diantaranya adalah Chiko –mix Terier, yang bentuknya mirip sekali dengan serigala coklat mungil- dan Labra –mix Labrador, bertelapak besar dengan struktur tubuh tinggi kokoh, warna bulu hitam pekat yang akan segera saja menghilang di gelapnya malam. Keduanya sungguh anjing yang unik dan sangat menyenangkan. Sampai ketika musim kawin tiba. Chiko : cowok, Labra : cewek, otomatis keduanya dirancang oleh Penciptanya untuk kawin di musim itu. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Permasalahannya? Chiko lebih pendek dari Labra. Jika di dunia manusia, persoalan tinggi rendah ini bukanlah sebuah masalah yang serius, namun tidak demikian dengan dunia per-anjing-an. Usaha Chiko mengawini Labra, beberapa kali gagal total, tak perduli seberapa sering Chiko berusaha sekeras-kerasnya, perkawinan itu pasti kandas dan menyisakan Chiko yang terduduk di teras sambil tersengal-sengal kelelahan, menjulurkan lidahnya. Perkawinan yang gagal, hanya karena persoalan tinggi badan!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Karena tak tega, akupun memutuskan untuk berkonsultasi dengan salah seorang Om, yang dulu juga memelihara anjing.</div>
<div>
“Cari tempat seperti tangga, letakkan Labra di bawah tangga dan Chiko diatasnya”, ujar Om Heri</div>
<div>
Sebuah ide yang briliant! Mengapa tidak pernah terlintas sebelumnya dipikiranku! Namun, kalimat terakhirnya yang mengerikan.</div>
<div>
“..dan kamu, Ted. Harus memegangi Labra. Khan kamu yang pelihara, jadi kamu harus tanggung jawab”, ujar Om Heri serius.</div>
<div>
Lho kok jadi aku yang ketiban-pulung?! Something wrong neh..! </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Lagian memegangi Labra ketika ‘proses’ itu berlangsung?! Busyeet!..itu mah perkosaan namanya!! Apalagi aku terlibat di sana..! Ya ampuunn...apa kata duniaa..!!??</div>
<div>
Ide yang semula kuanggap briliant itu segera saja berubah menjadi ide gila.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hari berlalu, perkawinan keduanya masih saja belum terjadi. Chiko terlihat semakin frustasi. Pada malam hari, kerap ia memperdengarkan lolongan penuh arti. Sementara Labra, seolah tak terjadi apa-apa, stay cool! Tidak tega menyaksikan ‘penderitaan' Chiko, akhirnya aku memutuskan untuk menjalankan rencana gila Om Heri.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Disuatu pagi yang indah, setelah memastikan tidak ada siapapun yang melihat, baik tetangga ataupun orang rumah, dengan rekayasa yang rapi ala PKI, Labra berhasil ku jebak diantara tangga dekat kolam depan. Aku memeganginya dari depan. Dengan grogi, segera kupanggil Chiko mendekat. Labra menatapku polos, tak mengerti. Awalnya Chiko tampak ragu-ragu, namun mungkin karena terdesak oleh naluri, Chikopun mendatangi Labra dari belakang, pada posisi yang lebih tinggi, ia siap beraksi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Berbeda dengan tatapan Labra, ekspresi Chiko demikian bernafsu. Lidahnya yang terjulur-julur dan matanya yang berkilat-kilat itu sedikit banyak mewakili hasratnya, setidaknya menurutku. Namun justru tatapan Labralah yang membuat aku memutuskan untuk memalingkan wajahku dari adegan porno itu. Terlalu mengerikan! Maka kualihkan pandangan ke atas, melihat awan-awan.</div>
<div>
“Ok guys..I see nothing..no witness”, bisikku perlahan</div>
<div>
Dengan wajah memanas, karena malu hati dan tangan gemetaran, bisa kurasakan tubuh Labra bergerak-gerak ke kiri kanan, depan-belakang. Begitu sibuk.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Beberapa saat kemudian tubuh Labra berhenti bergerak. Wah kayanya udah kelar nih, bathinku sambil ternyum-senyum sendiri. Perlahan, akupun melihat kearah mereka, untuk memastikan apakah segalanya telah berjalan sesuai rencana. Tetapi apa yang terjadi? Ternyata Chiko belum juga berhasil melakukannya..! Dan keduanya kini menatapku dengan pandangan aneh..</div>
<div>
Dasar Chikoooo..kampreeett..!! Gagal maning..gagal maning..!!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Insiden itu membawa trauma tersendiri buatku, sehingga aku memutuskan untuk menghindari keduanya...</div>
<div>
Beberapa hari berselang, wajah Om ku kembali terlintas di pikiran ini. “Kamu harus tanggung jawab!”. Bagaikanhypnotherapy, kata-kata itu terus terngiang di telinga. Mengikutiku kemana saja. Grrrrhhhh...! Kok jadi ribet gini sih hidup gw gara-gara musim kawin anjing..!!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Akhirnya terdorong perasaan kesal, iba, malu campur jadi satu, akupun memutuskan untuk berdoa. Doa singkat dan ngasal, lebih mirip ngedumel. “Sepertinya Pencipta-nya yang harus bertanggung jawab dengan semua ini, aku hanya ‘dititipkan’”</div>
<div>
Selang beberapa hari, doakupun terjawab. TUHAN mengerti doa aneh dan kurangajar itu. Sesuatu seperti berbisik di pikiranku.</div>
<div>
“Kurung mereka di garasi!”.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Entah dari mana perintah itu berasal, aku memutuskan untuk mengikutinya. Saat sore tiba, Labra dan Chiko segera aku kurung di garasi. Keadaan serta merta jadi hiruk-pikuk. Keduanya berkejaran kesana-sini. Benda-benda berjatuhan ke lantai. Sungguh sebuah pergumulan yang heboh. Dan aku memutuskan untuk tidak ikut campur. Maka kutinggalkan saja keduanya bergumul di garasi.</div>
<div>
Tengah malam, sekonyong-konyong aku teringat akan Chiko dan Labra. Wah! Sepertinya harus ditengok nih.. Dengan berjingkat-jingkat, akupun berjalan menuju garasi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
“Oh my goodness!”, seruku spontan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Denyut jantung ini seakan berhenti sesaat. Disana, dalam keremangan garasi, Chiko tampak terkapar tak bergerak di lantai, sementara Labra berdiri tegak. Bagian belakang keduanya menempel satu sama lain. Rupanya mereka telah berhasil kawin..!</div>
<div>
Perlahan aku berjongkok didepan garasi, mendekati kepala Chiko. Tatapan matanya kosong, mirip tatapan orang yang mati lantaran Viagra. Dengan hati-hati ku sentuh moncongnya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
“Chiko...hei..Chiko..”.</div>
<div>
Ia diam.</div>
<div>
"Chikooo...heh..Chikooo..!"</div>
<div>
Aku mulai panik. Chiko masih tidak bergerak. </div>
<div>
Wah alamat panjang nih urusan! bathinku.</div>
<div>
“Chiko...”, sekali lagi ku tampar pipinya.</div>
<div>
Mata Chiko berkedip-kedip, mirip boneka barbie yang bateraynya lowbat</div>
<div>
“Thank’s God..!”, bisikku lirih, “pingsan only rupanya”.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Selanjutnya kedua kuping Chiko begerak-gerak, diikuti keempat kakinya. Ternyata Chiko hanya kelelahan. Kini anjing cowok malang itu mulai berusaha melepaskan diri dari pasangannya. Rupanya telah terjadi ‘pertempuran’ yang demikian seru satu-dua jam sebelumnya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
“Jiiaaahhh..payah lue Ko..”, ujarku sambil menoel moncongnya,”baru segitu sudah tepar..nafsu besar tenaga kurang..!!” (*</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div>
Penulis buku komedi inspirasi berdasarkan kisah nyata</div>
<div>
“BALADA 13 Pembantu Rumah Tangga (yang pernah bekerja di rumah kami)”</div>
</div>
<div>
<br /></div>
M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-19765605896860613942012-12-05T07:31:00.002-08:002013-01-14T20:00:56.219-08:00Your Status, Your Brand ;) <br />
<br />
By : Made Teddy Artiana<br />
<br />
<br />
<br />
Iseng mengamati "status" dari 396 orang teman di BB-ku, ternyata bisa mrp selingan tersendiri. Terutama disaat mencari inspirasi. Beragam sih..<br />
<br />
Ada status yang bernada MOTIVASI<br />
"Aku pasti bisa"<br />
"Reaaccchhhh..! The targeett..!!!"<br />
"I believe I can fly"<br />
"Gambatteeee..! !!!"<br />
....<br />
<br />
Ada juga yg bernada GALAUW<br />
"Kita sudahi saja..."<br />
"Pilih aku atau dia, dia, dia"<br />
(Selingkuhan kebanyakan)<br />
"Berikan aku kesempatan"<br />
"Ku berlari, kau terdiam"<br />
...<br />
<br />
Ada status SPIRITUAL. Khusus buat dibaca TUHAN.<br />
"Apa salahku, ya Tuhan?"<br />
"Ya Tuhan, mengapa Kau ijinkan ini terjadi?"<br />
"Jika itu kehendak-Mu"<br />
..<br />
<br />
Sampe yang nyeleneh...<br />
"Ya TUHAAAN, niy orang..! Minta ditabok kali yeeee!!?!?"<br />
...<br />
<br />
Ada juga yg 'feeling blue' gitu, bahkan rada2 membuat bulu kuduk dan bulu lain berdiri...<br />
"Finaly, I found you"<br />
"Kukatakan dgn flower, Dyah"<br />
"Mengingat aroma tubuhmu, Mas Joko"<br />
"Gak sabarr nunggu Malam Jumat"<br />
"Saatnya praktekan gaya yg rumit :p"<br />
...<br />
<br />
Ada yg 'stealth'..alias tipe misterius. Jadi hanya dia, Tuhan dan setan yang mengerti : apa gerangan yang tengah terjadi.<br />
"Akhirnya.."<br />
"Walaupun"<br />
"Benjut"<br />
"Merona"<br />
"Faith"<br />
...<br />
<br />
Status (ISTI) juga ada. Ikatan Suami Takut Istri..hahaha. .contoh..<br />
"@kantor, agak telat macet"<br />
"@resto ABC, sama temen2 cowok semua"<br />
"@HK. Aku di hotel, Ma..belajar. Males keluar"<br />
"Shinta gak jadi ikut. Aku sendirian. Sumpaaah!!"<br />
<br />
Yang parah status2 ANEH dibawah ini..yg sering buat ngakak<br />
"Geser dikiiit dong, Mbak. Gak kebagian tempat duduk nih!"<br />
"Jadi kita nikah???"<br />
"Adeeekk..Mama sdh bilang jangan mainin remote TV"<br />
<br />
Dan yang paling GAWAAAT status berikut...<br />
"Yem, peristiwa semalem nyonya gak boleh tau yaaaahh.."<br />
<br />
MORAL-nya adalah..jika hampir setiap orang menggunakan BB atau FB atau Twitter untuk mengekspresikan diri, berarti secara tidak sengaja proses PERSONAL-BRANDING pun terbentuk.<br />
So..hati2 dgn status Anda...hahahaha.. (*)M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-64878865032962656422012-12-05T07:26:00.003-08:002012-12-05T07:26:38.362-08:00Ssttt..! Marketing Bisu<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Oleh : Made Teddy Artiana, S. Kom</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
"Pak, apakah orang yang pendiam seperti saya bisa jadi
marketer hebat?", tanya seseorang kepada saya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jujur pertanyaan ini menggelitik. Betapa tidak, bagi
sebagian besar customer, marketer (sales) punya sisi gelap tersendiri, yaitu :
talking too much and full of shit sometimes.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Janji surga, kalau sudah laku dan capai target, langsung
ngilang lenyap tak ketahuan rimbanya.Hahaha..tunggu, jangan tersinggung
dulu..karena salah satu profesi saya adalah marketer. Dan stigma itu..seringkali
masih melekat erat di jidat kita, mungkin karena itulah maka saya seringkali
menggunakan jurus : marketing bisu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Maksudnya gini, bukan sama sekali tidak bicara, tapi
mengurangi bicara kita</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
hingga 75%..! Apa mungkin? Sangat mungkin!</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pernah terkesan akan penampilan unik seseorang setiap
bertemu? Nah itu silent marketing. Pernah mendapat sesuatu lewat tulisan
seseorang di facebook atau milis? Nah itu</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
juga silent marketing.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pernah terngiang-ngiang komentar singkat yang diucapkan
dengan nada suara + dialek seseorang? Itupun silent marketing.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Membawa seekor German Shpperd (doggie) kesayangan
jalan-jalan keliling kompleks sehari 2 kali,memelihara ayam ketawa di rumah
sebagai maskot, update status di BB, upload video di youtube...dan sebagainya
dan seterusnya...semuanya ternyata punya DAYA JANGKAU yang tidak dapat
diremehkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Adalah seorang Lawrence Chan, seorang photographer dan juga
marketer menuliskan sesuatu yang sangat inspiratif : <i>Silent gratitude isn't
much use to anyone, so thank someone today. Since this is a marketing strategy
blog, social media can play a huge role in the recognition of gratitude. A
simple tag, @reply or etc. can be seen by the public..</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
FAKTANYA menjadi seorang marketer yang hebat –dijaman gadget
seperti sekarang- tidak diperlukan banyak
omong.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebuah artikel misalnya, hanya sekali tekan
enter...sampailah ia di Amrik. Suara seorang marketer (sekalipun
berteriak)..mungkin sudah tak terdengar di tikungan kompleks.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Seorang berpakaian merah diantara kumpulan mereka yang
berpakaian biru, seoranggondrong diantara orang-orang gundul..dalam istilah
fotografinya..tentunya sangat 'STAND OUT' dari background. Demikian juga
seorang marketer pendiam, diantara para marketer yang berkicau.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
"Dia itu gak banyak omong, tapi tanggung jawabnya bisa
diadu..!"</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Komentar seperti itu tentu sangat jauh lebih berarti
dibanding : "Jangan percaya dia. Lebay! Ngomongnya selangit, janji surga
doang..!"</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bahkan pada titik tertentu, kita akan sadar bahwa skill
utama yang sangat</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
kritikal bagi seorang marketer bukan bicara, tapi keahlian
dalam MENDENGARKAN</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
client. (*)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-60543716807083804162012-12-05T07:19:00.000-08:002012-12-05T07:19:11.245-08:00The “Hidden Message & True Power” of Water<div align="justify">
ditulis oleh Made Teddy Artiana, S. Kom<br />
(mail : <a href="mailto:teddyartiana_photography@yahoo.com">teddyartiana_photography@yahoo.com</a>)<br />
<br />
<br />
<br />
<em>“Jangan ngomong jorok didepan sumur..mur..mur..mur !!”</em><br />
Kira-kira itu perintah ‘aneh’ yang kami terima begitu saja –walau tanpa penjelasan yang kami anggap memadai, dan tanpa echo tentunya- pada saat kecil dulu.<br />
<br />
Paling banter, alasan yang diberikan dari mereka orang-orang tua saat itu adalah : air sumur itukan untuk diminum, jadi harus ndak boleh sembarangan. (titik ! siapapun yang nekad mbalelo bertanya-tanya, pasti akan merasakan akibatnya)<br />
<br />
Dengan sama sekali tidak bermaksud untuk musryik, mungkin senada dengan semua itu, seorang yang sakit berangsur pulih, ketika diberi minuman yang telah didoakan (bahasa dukunnya : dijampi-jampi). Inipun tidak mendapat penjelasan apa-apa, selain : yang mendoakan itu sakti !!<br />
<br />
Tiga puluh tahun berlalu, hingga dua buah buku karangan Dr. Masaru Emoto berada digenggaman. “The Hidden Message from Water” dan “The True Power of Water” (sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia) dua buku yang mengungkapkan fakta ilmiah yang luar biasa dari air.<br />
<br />
Dalam buku itu Dr. Masaru Emoto menemukan bahwa air dapat menyimpan segala bentuk pengaruh emosi yang diberikan oleh lingkungannya. Baik secara sengaja ataupun tidak sengaja. Caranya pun beragam, lewat kata-kata, perasaan bahkan tulisan ! Dan ini semua dapat dibuktikan oleh siapa saja lewat analisa molekul dengan cara Water Crystal Photography.<br />
<br />
Maksudnya begini, segelas air yang didoakan, ketika dicek molekul-molekulnya akan berbentuk persegi enam atau lima dengan sebentuk bunga-bunga kristal yang sangat indah, namun air yang sengaja dikata-katai dengan sesuatu yang buruk, akan menampakkan bentuk molekul yang mengerikan. Hal yang sama berlaku untuk pengaruh yang terjadi pada air dalam gelas yang diberi tulisan “Thank’s” jika dibandingkan dengan yang diberikan tulisan “Fool !!”. Bahkan dalam bukunya Sang Penemu juga membandingkan molekul air yang ada di sebuah bendungan di Jepang pada saat sebelum didoakan (dengan agama Shinto tentunya) dengan air yang sama, setelah penduduk mendoakan bendungan tersebut. Bahkan juga ketika segelas air dari sumber yang sama, diberi tulisan “Mother Theresa” dan “Adolf Hitler” perbedaan yang sangat jelas pada molekulnya terjadi. Sungguh menakjubkan !!<br />
<br />
Singkat cerita, lewat penyelidikan ini ditemukanlah fakta ilmiah bahwa air (dengan muatan energi positif) sangat amat dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Untuk yang satu ini orang Indonesia jagonya. Dari sekedar meminum hingga disembur secara sukarela.<br />
<br />
Menariknya semua penyelidikan ini kemudian mengarah kepada tubuh manusia sendiri, yaitu fakta dimana otak, darah dan lain sebagainya yang katanya sebesar 70%-80% terdiri dari air.<br />
<br />
<em>(dengan persentase beragam, tergantung apakah Anda doyan minum, habis berenang, habis tenggelam atau bahkan terpaksa hanya meminum air karena tidak kebagian makanan )</em><br />
Itu berarti bahwa otak kita (dan tubuh kita tentunya) sangat dipengaruhi oleh kata-kata, emosi, label baik itu positif atau negatif.<br />
<br />
Berkaca dengan itu semua berarti mulai saat ini kita harus berhati-hati menempatkan diri kita dalam sebuah lingkungan dan memasukkan segala sesuatu kedalam diri ini (lewat telinga, mata dan pikiran) karena semuanya itu secara ilmiah menentukan indahnya molekul-molekul dalam tubuh ini, yang berarti juga menentukan derajat kesehatan kita, yang tentunya juga sangat berbanding lurus dengan inner beauty yang terpancar, sekaligus tingkat kemuliaan dan kesuksesan kita dalam kehidupan.<br />
<br />
Doa-doa, pikiran positif, iman, kesucian, kata-kata yang membangun, bacaan yang bermanfaat, nasehat-nasehat yang positif dan cara marah yang wajar tentu akan membuat diri kita begitu indah, bagaikan molekul air yang terdapat di air Zam-Zam.<br />
<br />
Lalu bandingkan jika pikiran kita dijejali<br />
Kekuatiran dan ketakutan,<br />
pornography,<br />
film-film klenik (pocong, kuntilanak dan semua family mereka),<br />
lagu-lagu perselingkuhan (bahkan mereka yang menciptakan dan menyanyikannya sudah mendapatkan “upah” mereka sendiri-sendiri),<br />
sinetron-sinetron sinting yang ceritanya tidak jauh dari (pengkhianatan, tamparan, rencana jahat dan amnesia),<br />
acara-acara gossip (yang memamerkan kawin cerai)….dan lain sebagainya<br />
<br />
kemudian dalam proses yang sangat pasti dan sangat ilmiah, molekul-molekul dalam diri ini akan berubah mengerikan, lalu RASAKAN SENDIRI AKIBATNYA!!!</div>
<div align="justify">
<br />
<em>*** Seandainya saja kita mengetahui betapa hebatnya kita dan betapa kita dicintai-NYA, maka hati kita akan berpesta pora setiap saat *** </em></div>
<div align="justify">
<em></em></div>
<div align="justify">
</div>
M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-10481814482209789992012-12-05T07:17:00.003-08:002012-12-05T07:17:26.248-08:00<br />
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
<strong>Ketika Hidup Berlaku Tidak Seperti yang Kita Inginkan</strong>, </div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
oleh Made Teddy Artiana, S. Kom</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
<span style="line-height: 1.4;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
<span style="line-height: 1.4;">Ini adalah sebuah kisah nyata. Farah (bukan nama sebenarnya) adalah wanita berdarah Bugis Gorontalo yang bersuamikan seorang Arab Saudi, bernama Hasan (juga bukan nama sebenarnya). Keduanya adalah pengusaha berdarah dingin. Seperti Raja Midas dalam hikayat Yunani kuno, apapun yang tersentuh oleh tangan mereka berubah menjadi emas. Dari bisnis travel dan penerbangan hingga money changer dan salon kecantikan, kesemuanya itu tentunya mengisi pundi-pundi mereka dengan berlimpah-limpah, yang kemudian menempatkan mereka dalam strata sosial yang demikian tinggi. Tetapi bukan hanya itu yang menarik perhatian ku.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
Mengenal kehidupan Farah dan Hasan menjadi begitu menarik manakala aku mengetahui betapa dashyat perjalanan pahit getir kehidupan yang sudah dilalui oleh pasangan luar biasa ini. Episode yang amat sangat berkesan adalah ketika Farah bercerita tentang bagaimana mereka pernah kehilangan kelima bayi mereka nyaris dalam tahun-tahun yang berurutan. Ijinkan aku memperjelasnya. Bukan satu atau dua anak, tetapi lima !</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
Siapapun pasangan suami istri yang masih berakal waras, tidak akan pernah mau membayangkan ini terjadi dalam kehidupan rumah tangga mereka. Buah hati<br />yang telah ditunggu-tunggu dan menjadi pusat suka cita seluruh keluarga besar mereka, lewat berbagai sebab, diambil kembali (secara paksa) oleh Sang Pencipta.</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
Pada waktu itu, ujian berat yang berturut-turut ini tentu bak Angin Tornado yang sempat meporak-porandakan kehidupan rumah tangga mereka. Membuat tidak<br />hanya Farah sebagai ibu yang mengandung sang buah hati, melainkan juga Hasan mengalami tekanan kejiwaan yang luar biasa berat. Habis sudah persediaan air<br />mata. Akal sehat, yang menjadi modal bagi kebanyakan orang pun nyaris lenyap. Bahkan, doa marah penuh kepedihan pun telah diteriakkan berkali-kali dalam suara parau.</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
“Mengapa KAU menimpakan semua ini kepada kami !?”</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
“Apa salah ku ?!!”</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
“Apa maksud TUHAN menyiksa kami”</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
“Begitu banyak orang jahat, tetapi mengapa justru aku yang KAU siksa ?!!”</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
dan segudang pertanyaan lain sudah terlalu lemah untuk didengar telinga. Reaksi yang sangat manusiawi dan sangat dapat dimaklumi siapapun juga.</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
Waktu berjalan, hingga tragedi mengerikan itu menghantarkan keduanya pada saat-saat kritis. Ambang batas kemanusiawian. Sekaranglah saat yang ditunggu-tunggu itu. Jam pasir milik TUHAN telah mengisyaratkan : sudah genap. Untuk ini hanya Dia yang tahu kapan masanya. Maka badai yang kelam itu disuruh-Nya berlalu. Pertolongan dari TUHAN pun datang. Janji bahwa : manusia tidak akan dicobai melampaui kekuatan mereka, tak pernah dikhianati oleh Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
Orang, keadaan dan segala yang diperlukan -yang jelas-jelas bukan merupakan kebetulan- diutus untuk menolong hamba-Nya. Ujian kehidupan yang dijalani oleh pasangan Farah dan Hasan pun usai. Mereka lulus. Kini saat-saat pemulihan itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
TUHAN memulihkan keadaan mereka. IA menganugrahi mereka dua orang anak, putra-putri yang tampan, cantik dan manis. Laksana oasis ditengah berhektar-hektar gurun pasir yang terik. Tetapi sebuah pertanyaan tersisa. Apakah TUHAN kemudian sudah menjawab tuntas semua tragedi masa lalu yang diijinkan-Nya dialami oleh Melani dan Hasan ? Bisa jadi belum. Segalanya masih menjadi sebuah misteri ilahi yang menunggu waktu untuk terungkap.</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
Kini bandingkan kisah nyata diatas dengan sebuah kisah nyata pula yang terjadi pada zaman dahulu, di daerah Timur Tengah sana, hiduplah seorang lelaki kaya raya bernama Ayub. Namanya termasyur diseluruh negeri bukan hanya karena kekayaannya, namun juga karena Ayub adalah orang yang dermawan, baginya tiada hari berlalu tanpa bersedekahan. Setiap hari sekumpulan orang miskin selalu berbondong-bondong memenuhi halaman rumah Ayub untuk turut mencicipi kekayaan dan kemuliaan yang diberikan TUHAN kepadanya. Tidak hanya dermawan, Ayub terkenal juga sangat saleh. Paduan yang sangat lengkap. Kaya, baik dan saleh. Karena kesalehan ini pula kemudian agama-agama Semetik–Yahudi, Islam, Kristen- mempercayai bahwa Ayub adalah seorang nabi yang dipilih oleh TUHAN untuk memberikan sebuah tauladan bagi umat manusia.</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
Namun sesuatu yang dashyat kemudian terjadi. Segala kemuliaan dalam hidup Ayub, sekonyong-koyong dirampas dari kehidupannya. Kekayaannya dijarah, anak-anaknya dibunuh, tubuh Ayub pun dipenuhi oleh borok dan nanah. Itu belum cukup. Istri yang adalah satu-satunya orang yang diharapkan menjadi tempat penghiburan, pergi meninggalkan Ayub seorang diri.</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
Kini Ayub, orang mulia itupun terduduk putus asa membisu hanya beralaskan debu dan tanah yang kotor. Seluruh negeri tercengang tak mengerti. Bahkan TUHAN, Sang Sutradara kehidupan terkesan membiarkan kengerian ini tanpa secuil petunjuk yang diharapkan akan memberi jawaban.</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
Ada apa gerangan ? Orang kaya, baik hati dan saleh yang seharusnya diganjar dengan berlipat kemuliaan, kini justru berselimut aib yang menjijikkan seorang diri.</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
Waktu berlalu, hingga TUHAN memandang ‘pendidikan’ yang dikenakan pada ‘orang pilihan-Nya’ ini cukup. Dan Ia pun mengembalikan keadaan Ayub seperti<br />sediakala. Tapi tunggu…! Itu bukan skenario Beliau. Bukan ‘seperti sediakala’, namun sepuluh kali lipat dari keadaannya semula ! Sepuluh kali lipat kekayaan. Sepuluh kali lipat kesehatan. Sepuluh kali lipat kemuliaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
Inilah letak kemuliaan kehidupan. Bukan hanya ketika kita mendapat rejeki berlimpah, kesuksesan, kekayaan, kemuliaan dan lain-lain sebagainya yang adalah impian siapapun dimuka bumi ini, tetapi juga ketika TUHAN dalam pertimbangan-pertimbangan yang Maha Misterius mengijinkan kita masuk kedalam sebuah kondisi yang tidak dapat kita pahami. Tanpa jawaban. Tanpa sebab. Tanpa petunjuk yang dapat dikenali oleh logika manusia. Saat dimana hidup mengirimkan hal-hal yang bukan saja tidak kita inginkan, tetapi lebih dari itu, sebuah tragedi yang seakan-akan merampas cita-cita, keinginan dan kebahagiaan kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
Sebagian besar dari kita memilih meninggalkan ‘tempat pendidikan’ itu. Berontak pada TUHAN dan memaki-maki keadaan. Sekali lagi, reaksi yang sangat manusiawi. Tetapi sebagian yang lain justru bereaksi sebaliknya. Duduk diam merendahkan diri. Taat menjalani proses walau air mata hampir kering, berjalan maju dengan langkah tertatih gemetar. Dan walaupun berkali-kali jatuh tersungkur dengan wajah babak belur, tetap memutuskan untuk berdiri dan kembali berjalan. Bahkan dengan tanpa diperlengkapi logika sama sekali.</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
Percaya IA tetap TUHAN yang Maha Kasih, yang selalu memberi yang terbaik untuk hamba-hamba Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
Percaya bahwa segala penderitaan yang jelas-jelas berawal ini tentunya berujung pula.</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
Percaya bahwa tidak ada seorang ayah yang memberikan ular kepada anaknya ketika mereka meminta ikan dan memberikan batu ketika buah hati mereka meminta roti.</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
(bahkan saat ini, ketika sedang menulis dengan mata berkaca-kaca aku harus<br />menarik nafas sedalam-dalamnya)</div>
<div style="background-color: white; color: #545454; font-family: Verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.4; margin-bottom: 1em;">
Dan ketika proses pendidikan itu telah usai dan jawaban atas segunung pertanyaan dan ganjaran pemulihan dari TUHAN sudah diberikan, lalu kesemuanya itu –seperti Ayub- akhirnya mengangkat taraf hidup dan kemuliaan kita menjadi lebih tinggi- kita dapat berkata dengan rendah hati, “Jika kita masih ada sampai sekarang, semata-mata karena kasih dan kemurahan-NYA belaka”. Segala kemuliaan bagi Sang Khalik, Raja Manusia, Dia yang berkuasa memuliakan dan menghinakan, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. (*)</div>
M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-72489209307772930112012-04-18T22:01:00.006-07:002012-04-18T22:05:34.450-07:00Profileku di Majalah SWA, Human Capital dan Bahana<div>Profileku di Majalah SWA</div><div><br /></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIXFE-qEgSfITcStpZpVo9mYwqv8FZuJg6vQWBVE5n1_RZC8kCfNd4gpq0FKetlw6Q2AgN0COD_Iy3NHobNokRgx2F0f2lAVkm0D4LccjGHsF3Bqsb6wlPGfRvH9WC0KSAHdojM4MlsKjc/s1600/MTA-at-Swa_medium.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 203px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIXFE-qEgSfITcStpZpVo9mYwqv8FZuJg6vQWBVE5n1_RZC8kCfNd4gpq0FKetlw6Q2AgN0COD_Iy3NHobNokRgx2F0f2lAVkm0D4LccjGHsF3Bqsb6wlPGfRvH9WC0KSAHdojM4MlsKjc/s320/MTA-at-Swa_medium.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5732973428193057474" /></a><div><br /></div><div><br /></div><div><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 16px; ">Profileku di Majalah HUMAN CAPITAL</span> </div><div><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 16px; "><br /></span></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN8uVqz9uDV-bECA9d6gE61N9g285j6svUOTPmtaMZtq8b58S39Dwoa-P9enbBMk0qXDEKK20LlV_7SW2aAfMENFGdfMqUxwTIXwmAsUeVX0SvjOHZx5CNqXQBcwRy5Cz146jo0kukCVIm/s1600/MTA-at-Human-Capital-1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 246px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN8uVqz9uDV-bECA9d6gE61N9g285j6svUOTPmtaMZtq8b58S39Dwoa-P9enbBMk0qXDEKK20LlV_7SW2aAfMENFGdfMqUxwTIXwmAsUeVX0SvjOHZx5CNqXQBcwRy5Cz146jo0kukCVIm/s320/MTA-at-Human-Capital-1.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5732973206864466834" /></a><div><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCQr7GnlOFUsxrIIzyJFoChI0gVVUe-swAycDdH8u0pN28XkcfrKLDxYHsuMXiQLctddZvbD5sa-OvIkKMG63mgrRA2E_5UWW-7uqaxNZfaysOqQNWS_fdf3XCUuaki8PH0-d6gPKzMvf-/s1600/MTA-at-Human-Capital-2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 238px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCQr7GnlOFUsxrIIzyJFoChI0gVVUe-swAycDdH8u0pN28XkcfrKLDxYHsuMXiQLctddZvbD5sa-OvIkKMG63mgrRA2E_5UWW-7uqaxNZfaysOqQNWS_fdf3XCUuaki8PH0-d6gPKzMvf-/s320/MTA-at-Human-Capital-2.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5732973094073416738" /></a><div><div style="text-align: center;"><span ><u><br /></u></span></div><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeCIS_Kq-OOTdaJAZqKaHNFfTG7whCMMriSz9fFxEnuvf7OQ6IbMqr8yK8Ay_FwnG1yl5HuWWwkDVCPwf1nXfTypxt0HqT3nCfuZFdPCx-P4PsI7saWSdRZ07xkH7CGtMPIm-Z3fUTcHWI/s1600/MTA-at-Human-Capital-3.jpg" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; "><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 207px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeCIS_Kq-OOTdaJAZqKaHNFfTG7whCMMriSz9fFxEnuvf7OQ6IbMqr8yK8Ay_FwnG1yl5HuWWwkDVCPwf1nXfTypxt0HqT3nCfuZFdPCx-P4PsI7saWSdRZ07xkH7CGtMPIm-Z3fUTcHWI/s320/MTA-at-Human-Capital-3.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5732972973840291506" /></a><div><div style="text-align: center;"><span ><u><br /></u></span></div><br /><div style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; ">Profileku di Majalah BAHANA</div><div style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; "><br /></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDM5qJoWrVjJavvMVI1DXu7rgkGaoSsYmMOxjmbrs8ZbrMigrAHf-RfRIPgEWGo9m9120O7ur62a84XXe8NPQbnPie-dqaAZeggxRY1iLlse4MIEjpwv1xA611r0r0pfHJG-9P1WdZRLEa/s1600/MTA-at-Bahana.jpg" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; "><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 230px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDM5qJoWrVjJavvMVI1DXu7rgkGaoSsYmMOxjmbrs8ZbrMigrAHf-RfRIPgEWGo9m9120O7ur62a84XXe8NPQbnPie-dqaAZeggxRY1iLlse4MIEjpwv1xA611r0r0pfHJG-9P1WdZRLEa/s320/MTA-at-Bahana.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5732972723936057890" /></a><br /><span ><br /></span><div style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; "><br /></div><div style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; "><br /><div><br /></div><div><br /></div></div></div></div></div>M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-80249841888984830972012-04-18T21:50:00.003-07:002012-04-18T21:53:35.834-07:00Satu-satunya Foto ‘Goblok’ yang di-SENSOR Bob Sadino<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS5-YjyAzvu_iZJgsgfACGQR6Y5G2EzhE61D7UAO4InrWpsVVCZnJ0CF2xg0qS3XrCGOLdWBGgTcliQCWp2Sj569ztE-urMC-0QoWbYRDy8cgcaD0lYqR9ZUZgzn5ZZYdV7gjZo2lk4PV5/s1600/Om-Bob-begini-aja-takut.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 270px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS5-YjyAzvu_iZJgsgfACGQR6Y5G2EzhE61D7UAO4InrWpsVVCZnJ0CF2xg0qS3XrCGOLdWBGgTcliQCWp2Sj569ztE-urMC-0QoWbYRDy8cgcaD0lYqR9ZUZgzn5ZZYdV7gjZo2lk4PV5/s320/Om-Bob-begini-aja-takut.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5732969926538532978" /></a><br /><p class="MsoNormal" align="center" style="text-align: center; "><span style="font-size: 100%; "> </span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Ada perbedaan argumen ketika foto ‘goblok’ itu kuusulkan untuk ikut dimasukkan ke dalam buku Belajar Goblok dari Bob Sadino. Menurutku foto yang kujepret langsung dari jari Bob Sadino secara candid itu luar biasa match dengan soul buku tersebut. Ada dua alasan utamanya</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Pertama, sama-sama ‘goblok’!</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Kedua, sangat cocok menggambarkan “Belenggu Pikiran” salah satu topik penting dalam buku tersebut. Betapa simbol jari itu ditafsirkan negatif oleh kebanyakan orang (demi menghindari menyebutkan kata : semua orang). </span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Penerbit setuju, namun Om Bob tidak.</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">“Jangan dengerin Si Made Gila, dia khan seniman..hahaha!”, ujar Om Bob setengah berseloroh.</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Alhasil, foto itupun dilengserkan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Tapi secara gemblung..eh maaf maksudku gamblang, demikianlah belenggu pikiran bekerja. Pikiran yang terlanjur terkontaminasi, cendrung enggan diubah oleh pemiliknya. (sebuah bukti nyata bahwa kita adalah mahluk yang tidak terlalu suka berubah). Dan pikiran itu kemudian memenjarakan kita sedemikian rupa, bahkan sepanjang hidup.</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Persis seperti Hans Bablinger ketika karena arah angin yang keliru ia bersama sayap-sayap yang ia buat menukik tajam dari atas bukit lalu nyusruk di lembah. Percobaan terbang yang memalukan. “Manusia memang tidak ditakdirkan untuk bisa terbang!”, kata Sang Uskup dihadapan Raja. Ia memproklamirkan sesuatu yang sangat mungkin kita anggap lelucon jika dikumandangkan hari ini. Sayangnya Hans percaya, lalu menyimpan sayap-sayapnya yang patah di ruang bawah tanah, dan akhirnya meninggal dunia bersamanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">“Aku ya begini ini, terima apa adanya. Mau syukur gak mau terserah!” kalimat klise di dunia pernikahan dan per-pacaran ini dapat juga dianggap merupakan sebuah bentuk belenggu pikiran. </span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Kita hanya akan melihat, apa yang mau kita lihat. Kita akan menarik hal-hal yang dominan menguasai bawah sadar kita. Dan hasilnya pengalaman-pengalaman yang akan kita peroleh, sebagian besar akan identik dengan itu semua. Dengan kata lain, bukan peristiwa yang kita alami yang terjadi, namun arti yang kita lekatkan atas peristiwa itulah yang paling penting. </span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Dalam arti luas...</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Jika kita percaya hidup berat, maka hal-hal berat akan senantiasa menghiasi hari-hari kita, sepanjang hayat dikandung badan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Namun jika kita melihat hidup adalah anugrah yang harus disyukuri, maka setiap hari keindahan hidup akan membuka pintunya untuk kita.</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Jika kita percaya sebuah target itu mustahil, maka kemustahilan itu akan mewujud.</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Entah kita percaya kita mampu atau tidak, itu..hampir selalu akan benar adanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Apakah itu negatif atau positif, semuanya saling memperkuat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Tidak heran jika salah seorang pujangga besar dari Timur Tengah sana, dalam sebuah doa dan syiar pernah memohon dengan amat sangat kepada Sang Pencipta: “Siapakah yang mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari yang tidak kusadari” </span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Kembali ke persoalan foto dan jari Om Bob yang sebenarnya adalah simbol keperkasaan Bima (salah satu tokoh pewayangan yang sakti mandraguna) yang terlanjur di-cabulkan oleh masyarakat kita. </span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Bayangkan seandainya saja foto itu jadi dimasukkan. Aku rasa ada dua kemungkinan yang bakal terjadi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Pertama, foto itu akan menjadi salah satu ikon unik yang akan menjadi tools marketing “Words of Mouth” yang ampuh.</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Kedua, Om Bob diprotes kementrian agama dan kediamannya disatroni FPI! (khan selalu diperlukan pengorbanan untuk sebuah cita-cita..hehehe)</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN">Namun keduanya -kemungkinan besar- akan bermuara di satu titik, buku yang ditulis oleh sahabatku Dodi Mwardi itu, akan jadi best of the best seller. (*)</span></p><p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN"><span style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "># Commercial Photography # </span><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><a href="http://companyprofile.multiply.com/" target="_blank" style="color: rgb(17, 85, 204); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); ">http://companyprofile.<wbr>multiply.com</a><span style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "> </span><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><a href="http://withbobsadino.multiply.com/" target="_blank" style="color: rgb(17, 85, 204); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); ">http://withbobsadino.multiply.<wbr>com</a><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><span style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "> </span><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><span style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "># Wedding Special Photography # </span><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><span style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); ">Pernikahan Agung Puteri Sri Sultan Hamengku Buwono X </span><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><span style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); ">GRAJ Nurkamnari Dewi & Jun Prasetyo MBA </span><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><a href="http://nurkamnaridewi.multiply.com/" target="_blank" style="color: rgb(17, 85, 204); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); ">http://nurkamnaridewi.<wbr>multiply.com</a><span style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "> </span><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><span style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "> </span><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><span style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "># Prewedding Photography #</span><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><a href="http://theanonymouslove.multiply.com/" target="_blank" style="color: rgb(17, 85, 204); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); ">http://theanonymouslove.<wbr>multiply.com/</a><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><a href="http://loveforallseasons.multiply.com/" target="_blank" style="color: rgb(17, 85, 204); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); ">http://loveforallseasons.<wbr>multiply.com/</a><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><a href="http://outdoorprewedding.multiply.com/" target="_blank" style="color: rgb(17, 85, 204); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); ">http://outdoorprewedding.<wbr>multiply.com</a><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><a href="http://prewedding.multiply.com/" target="_blank" style="color: rgb(17, 85, 204); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); ">http://prewedding.multiply.com</a><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><a href="http://prewedding1.multiply.com/" target="_blank" style="color: rgb(17, 85, 204); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); ">http://prewedding1.multiply.<wbr>com</a><span style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "> </span><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><a href="http://prewedding2.multiply.com/" target="_blank" style="color: rgb(17, 85, 204); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); ">http://prewedding2.multiply.<wbr>com</a><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><a href="http://prewedding3.multiply.com/" target="_blank" style="color: rgb(17, 85, 204); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); ">http://prewedding3.multiply.<wbr>com</a><span style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "> </span><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><span style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "># Wedding Photography # </span><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><a href="http://candidwedding.multiply.com/" target="_blank" style="color: rgb(17, 85, 204); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); ">http://candidwedding.multiply.<wbr>com</a><br style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "><a href="http://weddingcandid.multiply.com/" target="_blank" style="color: rgb(17, 85, 204); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); ">http://weddingcandid.multiply.<wbr>com</a><span style="color: rgb(34, 34, 34); font-family: arial, sans-serif; font-size: 13px; text-align: -webkit-auto; text-indent: 0px; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.917969); "> </span> </span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; text-indent: 0.5in; "><span lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="font-weight: normal; text-align: justify; "><span lang="IN"> </span></p>M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-9931183225118007462012-04-18T21:44:00.001-07:002012-04-18T21:44:44.450-07:00Masih Bisa Orgasme ?<p class="MsoNormal" align="center" style="margin-bottom: 7.5pt; text-align: center; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span ><b><br /></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "> </span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">“Kamu itu harus bersyukur..masih bisa ngerasain orgasme!”, bisik-bisik seorang wanita separuh baya pada seorang wanita muda. Adegan bisik-bisik itu mirip<span class="apple-converted-space"> </span><i>banget</i><span class="apple-converted-space"> </span>dengan adegan gosip di sinetron-sinetron. Pemerannya ibu-ibu pejabat (kaum<span class="apple-converted-space"> </span><i>sosialite</i>) yang sedang arisan, lokasi setting : rumah mewah dengan hidangan dan perhiasan dagangan di atas meja. Kerap kali dialog itu dimulai dengan kalimat “Sssttt..<span class="apple-converted-space"> </span><i>Jeng</i>..tau gak..?”.</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Celakanya, walaupun niat hati berbisik-bisik, namun pada saat mengucapkan kata ‘orgasme’ tekanannya sedemikian sehingga beberapa orang menoleh kearah mereka. Kontan ini membuat membuat wajah si wanita muda memerah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">“Mamaa apaan<span class="apple-converted-space"> </span><i>siiiyy</i>..!”, pekiknya tertahan sambil mencubit wanita yang dipanggilnya ‘Mama’ lalu segera menutup wajah yang pastilah memanas karena malu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Namun sang mama tampak tidak peduli, sambil membalas tatapan sekitar dengan senyum dan anggukan singkat, ia meneruskan bisik-bisiknya.</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Insiden diatas memang menggelikan, terutama jika kebetulan saat itu anda berada disekitar mereka berdua..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "> </span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Pikiranku segera saja melayang, semasa aku aku masih kuliah di Depok sana. Tepatnya, ke seorang teman kosan-ku dulu yang bernama Jahmi. (Ia sama sekali tidak ada hubungan dengan orgasme). Dengan melihat sekilas bentuk kepala dan jidatnya, siapapun akan sepakat bahwa Jahmi adalah orang yang cerdas. Dan memang demikianlah adanya. Waktu itu kami bercakap-cakap ngawur di sebuah kosan cewek (hehehe). Topiknya ngawur juga..dari ekonom Sri Mulyani hingga calon istri. </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "> </span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">“Mengapa kau tidak berpacaran dengan calon dokter?”, tanyaku iseng.</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">“Alamak! Tidaklah..”, ujarnya dengan logat daerah yang kental</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">“Kenapa?”, tanyaku penasarn.</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">“Pikiran mereka terlalu bersih..”, ujar Jahmi serius,”mana nikmat pacaran atau bersitrikan mereka. Apa-apa ilmiah, aku kuatir tak bisa men-<i>trigger</i><span class="apple-converted-space"> </span>mereka nantinya”</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Akupun tertawa terbahak-bahak mendengar penjelasan Jahmi.</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Terus..apa hubungannya dengan orgasme???!! Oh ada dong..</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Atas nama ‘pikiran bersih’.. aku pun memutuskan untuk mengambil pendekatan yang dialergi oleh sahabatku diatas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Kalo dipikir-pikir, kalimat bisik-bisik sang mama ada benarnya..orgasme adalah sebuah kenikmatan yang harus disyukuri. Namun sangat jarang orang bersyukur karena orgasme...! (tentu dilandasi hubungan suami-istri yang resmi)</span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Aku jadi terprovokasi untuk mendata..apa-apa saja sih yang simple namun jarang kita syukuri.</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <ul type="disc" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; "> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><span lang="IN" style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia;mso-ansi-language:IN">Buang air besar dengan lancar</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><span lang="IN" style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia;mso-ansi-language:IN">Buang air kecil dengan merinding disco</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><span lang="IN" style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia;mso-ansi-language:IN">Buang angin dengan tenang (tanpa ada yang tahu)</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><span lang="IN" style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia;mso-ansi-language:IN">Bernafas (sepuas-puasnya)</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><span lang="IN" style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia;mso-ansi-language:IN">Punya rambut (dan membiarkannya jadi gondrong)</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><span lang="IN" style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia;mso-ansi-language:IN">Bertubuh lengkap (apalagi kalo banyak yang bilang : sexy)</span><span style="font-size:10.0pt;font-family: Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><span lang="IN" style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia;mso-ansi-language:IN">Punya wajah (apalagi kalo banyak yang bilang ganteng atau cantik)</span><span style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><span lang="IN" style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia;mso-ansi-language:IN">Bisa melihat, bisa mencium, bisa berbicara</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><span lang="IN" style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia;mso-ansi-language:IN">Punya rumah, pekerjaan...</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><span lang="IN" style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia;mso-ansi-language:IN">Punya keluarga</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><span lang="IN" style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia;mso-ansi-language:IN">Punya teman</span><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><span lang="IN" style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia;mso-ansi-language:IN">Punya tabungan, mobil, rumah, harta (walaupun belum banyak)</span><span style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><i><span lang="IN" style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia;mso-ansi-language:IN">Eh listnya kok jadi tambah banyak..</span></i><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> </ul> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Karena kalo dipikir-pikir gak semua orang memiliki hal-hal tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Contoh sederhana...temanku si Andri yang sempat punya penyakit kencing batu. Andri hampir pasti akan menangis pada saat pipis di toilet. Ekspresinya amat sangat mengenaskan. (kok tahu?) Oh iya bagi para cewek yang tidak pernah memasuki toilet cowok, tempat pipis kami –kaum laki-laki- sedikit unik, bentuknya berupa pispot yang berdampingan, berjejer-jejer. Cukup nyaman untuk dipipisi walaupun sambil ngobrol santai. (tapi gak bisa saling ngelirik!)</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Contoh ke-2 : bernafas sepuasnya. Ini kami sadari ketika kami membesuk seorang ibu yang memang dalam keadaan sakit parah yang bernafaspun harus dibantu oleh alat pernafasan dan tabung oksigen.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Next..</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Pada saat mengunjungi korban Gunung Merapi, dalam suasana gerimis menjelang hari gelap, aku dan rombongan sempat bertemu seorang ibu, yang mengais puing-puing rumahnya. Menyempatkan diri untuk turun dari mobil, untuk bersimpati, akupun mendengar bahwa suami dan anak-anaknya telah tewas karena angin panas Merapi. Mendengar cerita itu aku segera menoleh kearah mobil yang parkir tidak jauh dari sana. Didalamnya ada keluarga dan family yang aku cintai. Oh my God..!</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Digabung menjadi satu rasa syukur konon bukan hanya menyegarkan jiwa, namun juga memicu campur tangan ilahi untuk menyempurnakan apa yang telah IA berikan kepada kita. Gak percaya? Monggo dicoba..(gratis ini).</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Menutup tulisan orgasme ini..ada sebuah pengalaman unik dari penulis The Power of Positive Thinking, (alm)Dr. Norman Vincent Peale. Seorang bisnisman mendatanginya karena sedang frustasi berat dan nyaris bunuh diri.</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "> </span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">“Semua sudah hancur! Saya sudah habis!!”, teriaknya ketika pertama kali bertemu sang psikiater.</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Oleh Dr. Peale ia segera diberi pena dan secarik kertas. Dan therapy sederhanapun berlangsung<i>...</i></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><i><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">“Coba tulis diatas kertas</span></i><span class="apple-converted-space"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">apa-apa yang masih Anda miliki..” (demikian pertanyaan nya)</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "> </span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Semula bisnisman menolak, apa-apaan sih?<span class="apple-converted-space"> </span><i>Kenapa tidak langsung di NLP? Atau keluarkan bandul dan kain hitam penutup mata itu..mengapa hanya kertas dan pena??<span class="apple-converted-space"> </span></i>Akan tetapi, karena berharap bertemu jalan keluar, toh akhirnya ia menurut juga. Agak susah memulai sang bisnisman tampak berpikir demikian keras..</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "> </span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">“Saya bantu”, ujar Dr. Peale enteng. “<i>Anda cacat?”, tanyanya pula</i>.</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">“Cacat?!”, sergah bisnisman,”Saya kira<span class="apple-converted-space"> </span><i>Dokter bisa melihatnya sendiri..saya normal!!”</i></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><i><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">ok..no.1 Anda tidak cacat”, kata Dr. Peale sambil tersenyum.</span></i><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><i><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "> </span></i><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><i><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Singkat cerita..proses itu berlangsung cukup lama dan list yang dihasilkan cukup panjang.. beberapa item sebagai berikut</span></i><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p> <ol start="1" type="1" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; "> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><i><span lang="IN" style="font-size:10.0pt;font-family: Georgia;mso-ansi-language:IN">Tidak cacat</span></i><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><i><span lang="IN" style="font-size:10.0pt;font-family: Georgia;mso-ansi-language:IN">IQ diatas rata-rata</span></i><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><i><span lang="IN" style="font-size:10.0pt;font-family: Georgia;mso-ansi-language:IN">Pendidikan Sarjana</span></i><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><i><span lang="IN" style="font-size:10.0pt;font-family: Georgia;mso-ansi-language:IN">Masih memiliki rumah</span></i><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><i><span lang="IN" style="font-size:10.0pt;font-family: Georgia;mso-ansi-language:IN">Masih memiliki mobil</span></i><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><i><span lang="IN" style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia;mso-ansi-language: IN">Memiliki istri yang setia dan anak-anak yang lucu</span></i><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><i><span lang="IN" style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia;mso-ansi-language: IN">Memiliki keluarga yang baik</span></i><span style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><i><span lang="IN" style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia;mso-ansi-language: IN">Memiliki banyak sahabat</span></i><span style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><i><span lang="IN" style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia;mso-ansi-language: IN">Masih memiliki nama baik</span></i><span style="font-size:10.0pt; font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> <li class="MsoNormal" style="background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size:7.0pt;mso-ansi-language:IN"> </span><i><span lang="IN" style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia;mso-ansi-language: IN">...dsb..dst</span></i><span style="font-size:10.0pt;font-family:Georgia"><o:p></o:p></span></li> </ol> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Akhirnya sang bisnisman sadar bahwa ternyata keadaan tidak ‘sehancur’ dan ‘sehabis’ yang ia pikir...<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Ternyata, dibeberapa hal...bersyukur juga membuat kita sadar..keadaan ternyata tidak seburuk yang kita pikir. Bisa dipahami, karena seringkali masalah mengocok-ngocok pikiran kita, sehingga menghasilkan busa-busa yang membumbung tinggi sehingga kita merasa sudah habis tenggelam!<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-weight: normal; margin-bottom: 7.5pt; text-align: justify; background-image: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; "><span lang="IN" style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; ">Nah, mari kita coba keajaiban bersyukur..ambil kertas dan pena..kita akan mendata berkat-berkat atau nikmat-nikmat yang telah TUHAN berikan kepada kita. Bagi yang sudah berumah tangga...supaya lebih seru..mari kita awali item listdown kita yang pertama dan No. 1...dengan : <span class="apple-converted-space"> </span><b>“Masih bisa merasakan orgasme!” (*)</b></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Georgia; "><o:p></o:p></span></p>M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-69298743030220352522012-04-18T21:36:00.001-07:002012-04-18T21:41:25.789-07:00Mau Istri yang Bodoh atau Cerdas?<div class="yiv1532510477MsoNormal" align="center" style="text-align: left;clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); "><b><br /></b></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" align="center" style="text-align: left;font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; ">by Made Teddy Artiana</span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" align="center" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: center; "><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial; color: rgb(34, 34, 34); "> </span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" align="center" style="text-align: left;font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(34, 34, 34); ">Penulis novel komedi inspirasi base on true story</span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" align="center" style="text-align: left;font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); "><span style="color: rgb(34, 34, 34); ">"<b>BALADA</b><b> </b></span><b><span style="color: red; ">13</span></b><b><span style="color: rgb(34, 34, 34); "> Pembantu Rumah Tangga</span></b><span style="color: rgb(34, 34, 34); ">"</span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" align="center" style="text-align: left;font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); "><i><span style="font-size: 10pt; color: rgb(34, 34, 34); ">(yang pernah bekerja di rumah kami</span></i><i><span style="color: rgb(34, 34, 34); ">)</span></i></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" align="center" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: center; "><i><span style="color: rgb(34, 34, 34); "><br /></span></i></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" align="center" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: center; "><i><span style="color: rgb(34, 34, 34); "><br /></span></i></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span style="font-size: 12pt; "> </span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span style="font-size: 12pt; "> </span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span style="font-size: 12pt; "> </span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span style="font-size: 12pt; "> </span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; ">Mendengarkan dua curhat yang sama-sama lucunya.</span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; "><br /></span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; "> </span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; ">Seorang teman ‘sengaja’ menikahi seorang wanita yang dianggapnya agak bodoh dan miskin pengalaman dalam bercinta. Beberapa temannya bertanya-tanya tak mengerti. Tetapi laki-laki ini punya alasan kuat : supaya mudah diatur-atur dan dibohongi! Sebulan-dua bulan, tampaknya rencana gendheng itu berjalan. Namun, beberapa bulan kemudian, ternyata skenario itu tak lebih dari sebuah kecelakaan tragis. Mirip pemburu babi hutan yang terjebak dalam jebakannya sendiri.. tunggu, ini belum selesai..lalu datanglah babi hutan tersebut dan dengan leluasa menyiksa sang pemburu. Karena bodoh dan miskin pengalaman, wanita yang dinikahinya itu cenderung menjadi pribadi yang minder dan susah sekali beradaptasi dengan keluarga. Masalah mulai muncul kepermukaan. Belum lagi, karena bodoh, laki-laki ini merasa demikian frustasi untuk menasehati istrinya. Benar-benar keras kepala, keluhnya. Sekarang masalah itupun bukan hanya muncul, namun sudah mulai membanjiri sang sutradara. Bukan mustahil, jika laki-laki ini tidak bisa menanggulangi istri pilihannya itu, tinggal tunggu waktu ia akan ditenggelamkan oleh rekayasanya sendiri. Lucu-lucu sedih!</span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; "><br /></span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; "> </span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; ">Seorang teman yang lain, punya cerita yang jauh berbeda. Ia menikahi seorang wanita cerdas dikampusnya. Bagaikan memenangkan Grammy Award, laki-laki ini merasa begitu bangga dan beruntung. Dan sang istri, seperti layaknya gaya gravitasi Newton, apel yang jatuh selalu akan kebawah, maka wanita cerdas dan ulet itupun ‘menjelma’ menjadi seorang konsultan bisnis yang piawai. Seorang owner perusahaan kemudian mendudukkannya menjadi CEO. Seorang CEO dan konsultan beberapa perusahaan, demikian gelar wanita besi yang adalah istri dari temanku itu. Apa konsekuensinya ? Jadwal yang sangat padat, hanya salah satu yang kemudian jadi masalah. Quality time, hanya 1 jam sehari, itupun jika kebetulan bertemu. Pride yang demikian kuat dari sang istri, masalah yang kedua. Lalu masalah klasik, penghasilan istri yang jumlahnya nyaris tiga kali lipat dari suami. Tiga hal yang sering mentrigger pasangan ini untuk demikian sering berbeda sudut pandang, kemudian bertengkar. Sedih-sedih lucu!</span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; "><br /></span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; "> </span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; ">Pertanyaannya : kemudian siapa yang salah? tidak ada yang salah tentunya ;) </span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span style="font-size: 12pt; ">Karena contoh kasus diatas sering terjadi juga pada <b>laki-laki bodoh</b> dan <b>laki-laki cerdas</b>!</span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><br /></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; ">Hidup memang unik. Setiap keputusan yang kita ambil, tentunya memiliki konsekuensi sendiri-sendiri. Ini yang sering dilupakan oleh sebagian besar kita. Ya, setiap keputusan yang kita ambil mendatangkan resikonya masing-masing. Lucunya, yang kita inginkan hanya yang baik-baik saja (sesuai khayalan kita), namun begitu konsekuensinya datang...kita kaget, shock, menolak, menghujat, menyesal dsb.</span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; "><br /></span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; "> </span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; ">Hidup benar atau tidak, memiliki upahnya sendiri-sendiri. Merawat diri atau tidak, ada konsekuensinya. Menjadi enterpreneur atau karyawan, ada konsekuensinya juga. Menikah dengan laki-laki tampan atau jelek, punya resiko masing-masing. Juga hal-hal berikut : belajar atau malas belajar. Mengendarai mobil atau motor. Setia atau selingkuh. Monogami atau poligami. Punya rumah atau ngontrak. Rambut panjang atau cepak. Menikah atau tidak menikah. Bergaul atau tidak bergaul. Berolah raga atau tidak berolah raga. Merokok atau tidak merokok....dan sebagainya...dan seterusnya.</span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; "><br /></span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; "> </span></div><div class="yiv1532510477MsoNormal" style="font-weight: normal; clear: none; font-family: 'times new roman', 'new york', times, serif; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; "><span lang="IN" style="font-size: 12pt; ">Segala keputusan dalam hidup ini punya konsekuensinya. Berani melangkah, berani menanggungkonsekuensinya. Selamat memilih menu keputusan, pastikan menu konsekuensi juga anda baca...hehehehe(*)</span></div>M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-86677044185037221962011-09-04T22:31:00.000-07:002011-09-04T22:34:00.896-07:00KELAMIN dan MONYETby Made Teddy Artiana
<br />
<br />
<br />
<br />Beberapa hari yang lalu, aku berkunjung ke Gramedia Matraman, untuk mencari sebuah buku, yang menurut referensi teman, cukup unik. Hitung-hitung mengisi waktu libur.
<br />
<br />"Apa judul bukunya Mas?", tanya si mbak, lantaran kasihan melihatku yang rada kebingungan di rak buku.
<br />"Bukunya Djenar Maesa Ayu, Mbak", jawabku datar tak menoleh.
<br />"Judulnya...", tanyanya ulang, sambil berjalan mendekatiku.
<br />"Itu..yang kumpulan cerpen. Cover bukunya warna merah".
<br />Aku masih berusaha tak menyebutkannya.
<br />"Iyaaa..judulnya Massss ?", kejar si mbak penasaran.
<br />Rupanya tidak ada jalan lain. Akupun tersenyum iseng. Ok kalau itu yang kau mau.
<br />Sambil menatapnya lekat-lekat, sengaja dengan perlahan aku bilang : "JANGAN MAIN-MAIN DENGAN KELAMINMU".
<br />Wajah si mbak langsung bersemu merah...
<br />
<br />
<br />(*)
<br />
<br />Keesokan harinya kejadian kemarin berulang. Temanku baru bilang, ada satu buku lagi karangan Djenar Maesa Ayu, yang harus kubaca. Kenapa gak sekalian, ujarku sedikit kesal. Dan akupun kembali ke tempat yang sama, kebetulan pada jam yag sama.
<br />
<br />"Eh, Si Mas yg kemarin", sapa Si Mbak itu malu.
<br />Astagaaa…dia lagi, bathinku dalam hati. Sejujurnya aku berharap tidak bertemu dengannya kali ini.
<br />"Nyari bukunya Djenar lagi ya?", tanya wanita berwajah manis itu ramah.
<br />Walau ingin menggeleng, tidak sadar kepala ini mengangguk.
<br />"Judulnya beda dong dari yang kemarin ?".
<br />Aku ngangguk pasrah.
<br />"Judulnya Mas?"
<br />Aku berkilah,"Biar saya cari sendiri".
<br />Tapi dia keukeh.
<br />"Sini Dewi bantu..”, ujarnya sambil memperkenalkan diri, “..judulnya?".
<br />Ya Tuhan, apa tidak ada orang lain di tempat ini.
<br />“Massss….”.
<br />Pengen kabur rasanya.
<br />"Mas, judulnya?".
<br />Sambil menggaruk-garuk kepala kusebutkan judul buku itu.
<br />“MEREKA BILANG SAYA MONYET"
<br />
<br />
<br />
<br />M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-36669292108352149182011-08-27T18:25:00.000-07:002011-08-27T18:28:40.020-07:00Letakkan Sejenak Gelas di TanganmuOleh : Made Teddy Artiana
<br />
<br />
<br />Lelaki itu mengangkat gelas berisi air di tangannya. Mengambang di udara. Sementara, sekian banyak orang di hadapannya tampak mengisyaratkan ketidakmengertian. Para pendengar memilih untuk bersabar. Menunggu dalam diam. Tidak ada yang terjadi, selain gelas yang terangkat dan mata yang tertuju ke gelas itu. Namun, beberapa saat kemudian sesuatu mulai terjadi. Kepalan tangan laki-laki itu tampak semakin erat. Gelas dan air mulai bergetar. Perlahan tapi pasti, getarannya bertambah kuat. Urat tangan kian terlihat jelas bermunculan. Gelas itu berguncang hebat dan air yang mengisinya mulai tumpah. Hingga kemudian...tangan lelaki itu terkulai...prang!! Gelas lepas dari genggaman, dan berkeping-keping menumbuk lantai.
<br />
<br />“Beban seringan apapun, jika terus-menerus dipegang, akan menjadi beban yang tidak sanggup kita tanggung”, ujar laki-laki bijak itu dengan tenang namun sangat serius. Stephen Covey, sang pencetus “Seven Habits” sedang ingin mengajarkan tentang sesuatu.
<br />
<br />Jeffrey Rahmat, seorang pembicara dan pengajar dalam hal-hal praktis dan bisnis dari sudut rohani kristen, pernah berkata kepadaku. “Segala sesuatu mempunyai kapasitasnya sendiri-sendiri. Dan apapun, yang digunakan melewati kapasitasnya akan macet, tidak berjalan dan rusak”. Ia mengambil lift sebagai salah satu contoh. Dalam setiap lift tentu kita menjumpai sebuah petunjuk tentang seberapa “kuat” benda itu mampu mengangkat beban. Jika overweigth, maka dapat dipastikan ia tidak akan beroperasi, rusak bahkan bukan tidak mungkin, putus dan hancur.
<br />
<br />Jamil Azzaini, sahabat, guru dan panutan bagi banyak orang. Salah seorang yang kuanggap sebagai penterjemahku dalam memahami dunia islam yang mulia, mengatakannya dengan cara lain. “Hidup dan pengejaran kita terhadap cita-cita dan sukses mulia, kadang terasa bagai arena balapan mobil. Dimana disalah satu kesempatan, semua itu mengharuskan kita untuk memasuki sesuatu bernama Pitstop. Sebuah fase dimana mobil, “beristirahat sesaat” lalu dicek segala sesuatunya, sebelum kemudian digunakan kembali.
<br />
<br />Lalu Gede Prama, seorang Rsi di dunia modern, mengajarkan tentang “memberi kesempatan untuk bercakap-cakap dengan Sang Diri”. Menemukan dan menikmati hidup yang sesungguhnya dalam alam, diri dan TUHAN.
<br />
<br />Keempat orang bijak itu tengah berbicara hal yang sama : Hukum Kapasitas.
<br />
<br />Bahwa segala sesuatu memiliki kapasitasnya sendiri-sendiri, tak terkecuali manusia. Hati, pikiran dan tubuh kita memiliki kapasitas. Dan pengejaran kita –entah terpaksa untuk sekedar bertahan hidup atau memang disengaja, karena sebuah cita-cita- membuat kita seperti berada dalam sebuah arena balap. Semuanya tak jarang membuat manusia termuati melebihi kapasitas yang seharusnya.
<br />
<br />Uniknya, tidak banyak dari kita sadar akan hal itu. Kita sibuk dan disibukkan oleh sekitar. Hingga tidak tersisa waktu, untuk sekedar bercakap-cakap dengan diri sendiri, apalagi Sang Pencipta. Kontemplasi yang adalah kebutuhan dianggap aneh dan hanya porsi para Rsi.
<br />
<br />Kita terlalu takut untuk meletakkan sejenak gelas di tangan kita. Mungkin kita kuatir ada seseorang yang akan menyambar gelas itu, begitu diletakkan. Mungkin kita merasa segala kesibukan itu demikian berarti hidup-mati, sorga-neraka buat kita. Atau bisa jadi kita mengganggap tidak cukup waktu untuk melakukan hal-hal yang tampak remeh, untuk me-refresh diri. Tidak ada yang sadar pasti tentang keadaan diri masing-masing. Mungkin hanya TUHAN, Malaikat dan Setan yang tahu, sementara kita sendiripun terkurung kesibukan.
<br />
<br />Satu hal yang pasti : gelas itu, jika tidak diletakkan pasti akan jatuh dan hancur berkeping-keping.
<br />
<br />Happy weekend guys...(*)
<br />M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-78500738776723973062011-08-27T18:23:00.000-07:002011-08-27T18:24:28.967-07:00I "Still" Believe I Can Fly !!by Made Teddy Artiana
<br />
<br />
<br />Wanita yang mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan itu, kini terbujur nyaris kaku. Bayinya selamat, namun ia sendiri sekarat. Terjebak diantara dua dunia. Telah beberapa hari dilewatinya dalam keadaan koma, tak sadarkan diri. Tubuh dingin membeku. Wajah pucat membiru. Sementara bibir yang telah lebih dulu membiru itu, kini tampak memutih, nyaris sama putih dengan dinding ICU di Rumah Sakit itu.
<br />
<br />Suasana ruangan itu memang tidaklah terlalu sunyi, namun sangat mencekam. Denyut jantung terdengar lemah, diantara isak tertahan. Ayah, ibunda, dan seluruh keluarga yang sudah kehabisan air mata dan doa, menunggu pasrah. Semua kepala tertunduk dengan mata-mata bengkak sembab karena lelah menangis. Tak ada yang dapat dilakukan, selain menunggu. Setidaknya jika hal itu terjadi, mereka ada disini. Menemani saat-saat terakhirnya.
<br />Team dokterpun sudah menyampaikan kata-kata pamungkas mereka : “Kami sudah berusaha dengan sebaik mungkin, akan tetapi...”. Seolah dalam sebuah persidangan, keputusan akhir telah ditetapkan, tinggal ketukan palu penutup.
<br />
<br />Pada saat-saat inilah tampak jelas garis kedaulatan Sang Pencipta. Manusia boleh meminta apa saja, tetapi TUHAN, yang akan menentukan apa yang harus terjadi.
<br />Dan sesuatu itupun terjadi..
<br />
<br />Jari jemari wanita itu bergerak lemah. Hampir tak terlihat. Namun mata hati seorang Ibu, mampu menangkapnya.
<br />
<br />“Lina..bergerak !!!”, teriak Ibunda. Seketika itu semua orang yang ada disana terperanjat. Semua memperhatikan jari-jemari Lina. “Iyaaa..dia bergerak !!!”, teriak Sang Adik dengan mata sembab,”Dokterrr....!! Dokter..!!! Kak Lina dokterrrr..!!”. Ia menghambur keluar ruangan mencari dokter. Linapun membuka matanya perlahan. Lingkaran kerabat yang tadi mengurubung itu, sekarang memberi jalan team dokter yang telah tiba diruangan.
<br />“Selamat siang, Lina”, ujar lembut salah seorang dokter sembari tersenyum, “Welcome back, Madame”. Lina terdiam, menatap lurus kedepan.
<br />
<br />Hanya dalam hitungan jam, Linapun seutuhnya sadar. Beberapa kali Dokter masuk keluar memeriksa keadaannya. “Alhamdulilah, keadaan Lina membaik. Semakin membaik”.
<br />Keesokan harinya, seolah diperintah oleh sesuatu, ketika terbangun Lina segera meminta Black Berry nya. Mereka saling berpandangan tak mengerti, namun Ibunda Lina memberikan isyarat agar mereka mengabulkan permintaan Lina. Dengan tak sabar Lina meraih benda itu dari adiknya, sepertinya ada yang ia cari. Matanya terpaku sejenak. Tampak jelas ia menemukan sesuatu disana. Wanita perkasa yang telah mengarungi berbagai badai kehidupan yang luar biasa itu pun mulai menangis. Sementara keluarganya hanya bisa terpaku diam menyaksikan tingkah Lina. Ada apa gerangan ?
<br />
<br />Dengan bibir tergigit dan pipi yang dibiarkan basah kuyub oleh air mata, jemari Lina gemetar mengetik kalimat demi kalimat.
<br />
<br />“Kalian tahu, kata mereka sudah 4 hari lebih aku koma. Aku hampir menyerah. Aku menyesal kembali ke dunia ini lagi. Tapi entah mengapa, aku ingin melihat kalian dan ketika membaca tulisan status kalian, air mata ini tumpah. Tiba-tiba, aku mengingat percakapan kita dulu : bahwa manusia dilahirkan membawa misi. Bahwa kita, manusia ditakdirkan untuk menang atas segala persoalan hidup. Ini pertama kalinya aku menangis setelah sadar. Air mata ini untuk kalian. Aku harus hidup!!”.
<br />
<br />Lalu mengirimkan pesan itu kepadaku dan istriku.
<br />
<br />Pesan dari Kuala Lumpur itupun kami sambut dengan air mata. Kami memang sedang berdoa siang malam untuknya. Kami tahu ia tengah bertarung hidup dan mati disana. Kami memang berjanji mengunjunginya setelah melahirkan, tetapi kesibukan menahan langkah kami di Jakarta. Dan entah karena apa, hari itu wajah Lina nampak lekat dipikiran kami. Lalu tanpa sengaja aku menuliskan status ‘I Believe I Can Fly’ di BB ku.
<br />
<br />Dan selanjutnya –cerita ini kami dengar sendiri dari orang tua Lina- dalam pelukan Ibunda tercinta, dan derai air mata, Lina berteriak sekuat tenaga. Sebuah deklarasi bak sangkakala di medan perang : “Aku harus hidup Ma..! Aku harus merawat anak-anakku ! Mereka membutuhkan aku !!”
<br />(*)
<br />M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-41686823073227741132011-08-27T18:20:00.000-07:002011-08-27T18:22:31.225-07:00Sebuah "Tapa Bratha Nyepi" yang Tak Disengaja
<br />by Made Teddy Artiana
<br />
<br />
<br />
<br />Bagi mereka yang belum pernah melewatkan malam nyepi di Bali, maka hari ini adalah hari tergelap dan tersunyi di Bali.
<br />Seluruh lampu diseluruh penjuru Bali padam, tidak boleh ada seorangpun keluar rumah dan bunyi-bunyianpun dilarang..
<br />
<br />Catatan ini kutulis dalam gelap gulitanya malam Nyepi. Ketika mata ini tidak juga dapat terpejam, meskipun malam sudah sangat larut.
<br />
<br />Sama sekali bukan karena aku tidak terbiasa tidur dalam gelap, namun karena kegelapan yang sekarang sedang menaungi seluruh Bali ini sungguh-sungguh bermakna “gelap” dalam arti sebenar-benarnya. Tidak ada cahaya manapun yang sanggup menuntun mata ini untuk sekedar menghibur hati.
<br />
<br />Karena kegelisahaan ini semakin menjadi-jadi, kuputuskan untuk membangunkan kembali laptop tercinta...that’s what friends are for.
<br />
<br />Aku tidak sedang melakukan Tapa Bratha, yang memang dilakukan oleh saudara-saudaraku umat Hindu pada saat malam, di Hari Raya Nyepi. Tidak bisa tidur, hanya itu persoalanku. Dan dalam kegelapan yang benar-benar pekat ini, agak susah membedakan apakah mata ini sudah terpejam, ataukah memang belum terpejam. Hampir tidak ada bedanya. Karena memang sama-sama hitam pekat.
<br />
<br />Entah mengapa, tiba-tiba saja aku merasa sangat tidak berdaya. Jangankan makan, untuk berjalanpun jadi tidak seleluasa dulu. Beberapa insiden menjengkelkan melengkapi nya. Benjut karena terantuk kursi makan, itu yang pertama. Kemudian betapa sulitnya menggunakan senter menemukan dimana aku meletakkan kameraku tadi. Lalu yang tidak kalah menjengkelkan adalah BB yang tidak sengaja tertendang olehku.
<br />Dan konyolnya lagi..sedari tadi aku berusaha keras membesarkan mata ini selebar-lebarnya..hanya untuk melihat telapak tanganku sendiri...mudah ditebak : gagal maning..Son..gagal maning.
<br />
<br />Kegelapan membuat kita merasa tidak berdaya. Mirip dengan keterbatasan yang kerap kali membuat kita terdiam pasrah, tidak tahu harus berbuat apa. Kendali yang kita kira tergenggam erat ditangan ini ternyata semu belaka. Ternyata, dalam gelap kita semua bagaikan orang-orang bodoh yang begitu bingung ingin berbuat apa.
<br />Agaknya kegelapan juga mengandung kesamaan yang demikian kuat dengan kehidupan. Keterbatasan yang sama. Ketidaktahuan serupa. Sehingga tidak ada seorangpun yang tahu apa yang akan terjadi nanti. Hendak kemana hidup dan kehidupan ini bergerak. Bahkan, apakah kita masih bernyawa dalam satu menit kedepan pun, tidak ada satu orang hebatpun dapat memastikannya.
<br />
<br />Ternyata kita semua berdiri dalam gelap. Bodoh dan tidak tahu apapun !
<br />
<br />Sangat mengherankan jika selama ini kita merasa tahu segalanya. Membusungkan diri atas nama pengejaran atas segala ambisi, seolah-olah masa depan itu adalah milik kita. Seolah-olah adalah sebuah kepastian, bahwa semua kerja susah payah kita itu akan kita nikmati dikemudian hari. Seolah-olah kita penguasa kehidupan kita sendiri, padahal we know nothing about our future ! Hanya kemarin yang kita miliki, sementara detik pertama setelah sekarang adalah misteri.
<br />
<br />Aku jadi teringat sebuah untaian syair seseorang yang kurang lebih berbunyi demikian : “Suruhlah terang dan kesetiaan Mu itu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung Mu yang kudus.”
<br />
<br />Betapa benarnya syair tersebut.
<br />
<br />Dalam kegelapan, ketidatahuan dan misteri hari depan ini, kita sangat membutuhkan terang dan kesetiaan Sang Khalik untuk dapat berjalan. Terang, karena memang tanpanya kita akan selalu berjalan dalam gelap gulita kesana kemari tak tentu arah. Kesetiaan, karena memang dibutuhkan kesabaran ilahi untuk menuntun orang-orang seperti kita ini. Orang-orang buta sombong yang tidak pernah menyadari kebutaannya.
<br />
<br />(.....menarik nafas panjang.....)
<br />
<br />Kini saatnya menghentikan tulisan ini lalu bersujud penuh kesadaran dihadapan Dia Yang Maha Tahu, sambil berbisik memohon : “Suruhlah terang dan kesetiaan Mu itu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung Mu yang kudus”.
<br />
<br />Terima kasih TUHAN untuk sebuah malam magis yang luar biasa ini..setidaknya aku belajar banyak justru dalam kegelapan. Disaat sepasang mata lahiriah kesulitan untuk melihat, maka mata hatipun mengambil alih tugas tersebut.(*)
<br />M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-5514772751652146842011-08-27T18:19:00.000-07:002011-08-27T18:20:52.754-07:00“Aku harus bayar berapa sih untuk tidur sama kamu !?”
<br />by Made Teddy Artiana
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Terus terang aku penasaran, apa coba reaksi orang mendengar pertanyaan diatas ? pastinya beragam.
<br />
<br />Jika almarhum Jus Badudu (pembawa acara Bahasa Indonesia di TVRI zaman doeloe) masih ada, tentu beliau menjawab: tergantung siapa subjek, predikat, objek dan keterangan tempat dan waktu yang menyertainya. Always EYD..hehehe..tapi jelas beliau ada benarnya J
<br />
<br />Pertanyaan ini terasa agak menggelikan, ketika berasal dari seorang istri yang saking jengkelnya dengan sang suami yang karena terlalu sibuk mengurusi bisnisnya, sampai-sampai hampir tidak pernah tidur di rumah. Sehingga istri tersebut merasa perlu untuk membayar suaminya yang pecicilan, hanya untuk sekedar ‘diam’ di rumah.
<br />
<br />Namun reaksinya jelas berbeda, ketika seorang wanita yang sama sekali tidak kami kenal, menelpon Wida, istriku, lalu meminta bantuan untuk menyuruh teman SMP nya, yang kebetulan laki-laki, yang juga tidak pernah kami kenal, untuk berhenti mengganggu wanita ini, dengan pertanyaan kasar diatas. (Sejauh ini kami percaya dia salah alamat)
<br />
<br />Yang paling seru dan dahsyat, adalah jika pertanyaan ini datang dari seorang wanita, kawan lama atau kenalan, yang pada suatu saat menatap kita, para lelaki anugerah bagi kaum wanita ini, demikian serius, lalu tanpa ragu sedikitpun bertanya dengan wajah memelas : “Aku harus bayar berapa sih untuk tidur sama kamu !?”
<br />
<br />Dijamin, laki-laki paling paling hidung belang sekalipun, tentu akan terdiam takjub sesaat mendengar pertanyaan tersebut. Ha..ha..ha..ha..
<br />
<br />Tapi dipikir-pikir..pertanyaan kurangajiiiarrr diatas menarik juga. Kata ‘berapa’ dan ‘bayar’ serta merta mengacu pada ‘harga’.
<br />
<br />Segala sesuatu memang memiliki harganya masing-masing. Bahkan sesuatu yang terlihat tidak berharga sekalipun, bisa jadi akan menjadi demikian berharga jika ditempatkan disuatu waktu dan tempat tertentu. Air dipadang gurun. Garam dihutan. Kerikil waktu dikejar anjing. Kecoak buat ikan Arwana.
<br />
<br />Nah, jika itu terjadi pada benda atau binatang, tentu hal yang sama dapat diberlakukan kepada kita, manusia. Dan tiga contoh nyeleneh diatas, sedikit banyak dapat menggambarkan hal tersebut, bahwa : kita semua punya harga.
<br />
<br />Pembicara punya harga. Fotografer punya harga. Dosen, anggota DPR, dokter, office boy, apalagi PSK..pastinya punya harga. Tetapi bukan ‘harga’ dalam arti sesimpel itu tentunya. Harga yang dimaksud, adalah harga manusia, yang berkaitan dengan hidup ini dan tentunya siapa Pencipta-nya.
<br />
<br />Disana justru letak permasalahannya. Persoalannya, kita tahu gak sih harga kita ? Dan seandainya saja tahu, berapa sih kita hargai diri kita ini ?
<br />Untuk itu, sebuah karya fenomenal dari Victor Hugo terasa sangat mewakili, Les Miserable, yang telah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa. Itu produk asing, berhubung kita harus mencintai ‘ploduk-ploduk dalem negri’, aku lebih memilih sebuah uraian dari Jeffrey Rahmat, yang aku anggap sangat mewakili harga manusia.
<br />
<br />Jeffrey Rahmat, seorang pembicara di dunia business, yang kebetulan pendeta, dalam sebuah seminar yang aku hadiri, pernah berkata demikian : “TUHAN, Sang Pencipta sangat tahu betapa berharganya manusia itu, karena memang manusia diciptakan menurut gambar/peta Ilahi milik-NYA. Setan,Iblis,demit dan golongannya pun tahu persis kebenaran itu, karenanya mereka berusaha memanipulasi harga manusia. Satu-satunya yang bego, yang tidak tahu hal tersebut adalah kita, para manusia itu sendiri !!”.
<br />
<br />Bagiku, sejauh orang itu beragama, uraian Jeffrey Rahmat adalah singkat, tepat, jelas. Karena memang bagi orang tak ber-TUHAN, konteks harga manusia..adalah price..fee..cost..hanya sekedar materi. Pikiran-pikiran seperti inilah yang akan melahirkan pertanyaan sontoloyo : “Aku harus bayar berapa sih untuk tidur sama kamu !?”
<br />
<br />Tetapi menurut Kitab Suci..
<br />
<br />Kita adalah kalifah (pemimpin) ciptaan -NYA.
<br />Kita adalah gambar dan citra Sang Pencipta.
<br />Kita adalah biji mata TUHAN.
<br />
<br />Begitu banyak manusia tidak tahu, tidak percaya, lupa ataupun menghargai dirinya demikian rendah, sehingga berlaku sembarangan terhadap dirinya, orang lain dan hidupnya yang hanya sekali ini. Hidup yang hanya sekali...dan harus dipertanggungjawabkan !
<br />
<br />So..sebelum kita memutuskan untuk ‘tidur’ dengan siapa, sebaiknya kita sadar betapa berharganya diri dan hidup kita ini, sebelum kita ‘tertidur’ selamanya.
<br />
<br />(*)
<br />M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5767328640328364719.post-5758545267253323652011-08-27T18:15:00.001-07:002011-08-27T18:15:31.465-07:00Kosong Adalah Isi..Isi Adalah Kosongoleh Made Teddy Artiana, S. Kom
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Note : Tulisan ini kutulis ‘nyuri-nyuri waktu’ disela-sela tugas baruku..sebagai Chief Marketing Officer di PT. Kairos System & Technology. Karena memang sejak beberapa hari yang lalu aku kangeeeen banget nulis..hahahaha
<br />
<br />
<br />Teringat kejadian unik..dalam masa-masa pemotretan di rumah Bob Sadino. Pengalaman yang sangat berkesan buat ku.
<br />
<br />“Made, kamu kan pinter..”, kata Om Bob mengambil posisi duduk berhadapan dengan ku..
<br />“Ah nggak Om..kata siapa..? Kawan-kawan malah bilang saya gelo !! Saya sendiri bilang diri saya : orang ganteng yang beruntung..!”, sahutku sambil tertawa.
<br />Kolektor Jaguar itupun mengangguk-angguk ikut-ikut tertawa.
<br />“Ok…sekarang kasih tau saya..gelas ini kosong atau isi..”
<br />Om Bob meletakkan sebuah gelas diatas meja diantara kami.
<br />
<br />Aku terdiam. Sejenak memperhatikan raut wajah laki-laki tua didepanku, kemudian beralih ke benda diatas meja itu. Cukup lama gelas itu membuat aku termenung. Sebenarnya aku bukan memikirkan pertanyaan Om Bob..tidak..tidak seluruhnya.
<br />
<br />Aku teringat perumpamaan Peter F Drucker, Sang Dewa dalam dunia manajemen, Classic Drucker judul buku tersebut. Disana Drucker memberikan analogi serupa –dengan segelas air setengah isi- untuk menggambarkan kondisi statistik kesehatan di Amerika pada suatu masa.
<br />
<br />Saat itu salah satu lembaga statistik terpercaya mengeluarkan sebuah laporan tentang bagaimana keadaan kesehatan di Amerika yang meningkat pesat, dari sebelumnya. Tapi herannya, seolah kontra produktif, laporan menggembirakan itu malah membuat kecemasan baru dikalangan warga Amerika Serikat. Mereka justru kuatir bagaimana mempertahankan kesehatan yang sedemikian itu. Unik memang. Namun begitu kalangan bisnis segera menanggapi positif kecemasan tersebut, sehingga bermunculanlah berbagai bisnis di area kesehatan, seperti : pusat gym, majalah kesehatan, produk alat-alat aerobik indoor, suplemen..dan lain sebagainya.
<br />
<br />“Bagaimana Made..?”, ujar Om Bob mengagetkanku dari lamunan.
<br />“Gelas ini kosong atau isi ?”
<br />Aku kembali terdiam..sama sekali tidak mengalihkan perhatianku dari gelas itu.
<br />“Theory of Relativity, Einstein”, jawabku perlahan.
<br />
<br />Diluar dugaan.. Om Bob tertawa terbahak-bahak..
<br />“Kali inipun kamu beruntung..”,ujarnya,”Jawabanmu benar !”
<br />“And You know what Made…apapun sebuah kondisi, adalah relatif bagi setiap orang, ini diluar norma-norma agama dan moral ya... Orang bilang menjadi entrpreneur itu penuh resiko, saya bilang menjadi karyawanlah yang beresiko, orang bulang pake dasi keren, saya bilang pake dasi kaya kambing diiket, mereka bilang sekolah penting, saya bilang belajarlah yang penting..bukan sekolahnya, orang bilang Si A cantik, yang lain bilang jelek, sekelompok orang bilang ancaman, yang lain bilang itu peluang..dan sebagainya..dan sebagainya..”
<br />
<br />Aku mendengarkan omongan Om Bob, sambil terus menatap gelas itu.
<br />
<br />Kali ini aku teringat adik iparku. Seorang yang berkepribadian sangat unik. Bagi banyak orang ia adalah trouble maker, tapi bagi kami ia adalah Dewa Penyelamat. Bagi banyak orang dia orang gila, namun bagi kami ia sangat genius. Bagi banyak orang dia aneh, bagiku dia sangat peka terhadap mode fashion.
<br />
<br />“Dan…Made…itu terjadi di seluruh bidang kehidupan..dikantor..di kampus..dimanapun juga. Itulah yang membuat kita terpenjara disuatu tempat…” (Om Bob meneruskan wejangan beliau, sementara aku sembari mendengarkannya dan sesekali menatap gelas setengah kosong setengah isi itu…sambil terus membayangkan adik iparku…)
<br />
<br />Lucunya dia punya mantra ajaib yang sering kali kita ucapkan untuk memotivasi diri atau mungkin sekedar menghibur. Mantra dari kisah Kera Sakti dan Biksu Gurunya itu…Kosong adalah isi..Isi adalah kosong…Nah mantra itu lalu ditambahinya sebuah kalimat lagi…menjadi : Kosong adalah isi..isi adalah kosong…ISI DONG !!!
<br />
<br />Hahahaha….!!
<br />
<br />“Satuhal yang terpenting adalah…”, ujar Om Bob, “melatih otak kita melihat dengan cara berbeda…melihat segala sesuatu dari perspektif yang lain”.
<br />
<br />Bob Sadino menutup wejangan beliau dengan sebuah senyum bijak, lalu beranjak keberanda belakang rumah beliau, meninggalkan ku seorang diri diruang tengah. (*)
<br />M T Ahttp://www.blogger.com/profile/06520238780783512981noreply@blogger.com0